Ambon (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak para siswa mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama bisa menghindari budaya konsumtif dan hedonisme sejak usia dini dengan cara menabung di bank.

"Budaya konsumtif dan hedonisme ini mulai tumbuh dan berkembang di berbagai kota, sehingga kita harus mendidik anak-anak untuk mulai belajar menabung sejak masih kecil," kata Kepala Kantor OJK Provinsi Maluku, Laksono Dwionggo di Ambon, Kamis.

Ajakan Kepala OJK Maluku ini disampaikan pada kegiatan literasi keuangan dan "Corporate Social Responsibility (CSR)" bertajuk Ayo Menabung dan Berbagi (AMDB) bagi ratusan pelajar SD dan SMP yang diselenggarakan PT. Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) di Kota Ambon.

Menurut Laksono, kegiatan ini merupakan program yang baik dan positif guna meningkatkan literasi keuangan.

Untuk literisasi keuangan di tingkat Asia, Indonesia ternyata menempati urutan terendah sebesar 21,90 persen, sementara yang tertinggi adalah Singapura mencapai level 90 persen, sedangkan Philipina berada di kisaran 50 persen tingkat literasi keuangannya.

"Selain mendidik anak untuk menghindari budaya konsumtif, mereka juga bisa dilatih untuk berhati-hati dan menghindari penipuan dengan berbagai modus, mulai dari undian berhadiah hingga permintaan mentransfer uang oleh orang tak dikenal karena anak kita alami kecelakaan," ujar Laksono.

Dia juga menyambut positif gerakan menghimpun dana Rp1.000 per minggu dari siswa yang dilakukan CIMB Niaga melalui program Ayo Menabung dan Berbagi (AMDB). "Kalau satu anak menyumbang Rp1.000 dalam seminggu lalu dikalkulasikan dengan 20 juta siswa dalam setahun maka nilai yang didapat mencapai miliaran rupiah, sehingga anggaran ini juga bisa dipakai untuk membangun bangsa ini dari sektor pendidikan," katanya.

Direktur Compliance Corporate Affairs and Legal PT. Bank CIMB Niaga, Wulan Tumbelaka mengatakan, Bank Niaga didirikan pada tahun 1955 dan sekitar 97,9 persen saham dimiliki CIMB Group termasuk PT. Commerce Kapital sebesar 1,02 persen.

Bank ini juga menawarkan produk dan layanan perbankan lengkap, baik konvensionak maupun syariah, melalui 919 jaringan kantor per 30 Juni 2015, terdiri dari 563 kantor cabang, Mikro Laju sebanyak 65 unit, dan kas mopbil 20 unit dimana karyawan yang bekerja saat ini mencapai 15.078 orang.