Masyarakat Jakarta diminta cari jalan alternatif hindari demo
29 Oktober 2015 22:51 WIB
ilustrasi Aksi Buruh Jakarta Ribuan buruh bergerak dari kawasan Merdeka Barat menuju istana negara saat melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta, Selasa (1/9).(ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna)
Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengimbau masyarakat untuk mencari jalan alternatif guna menghindari demo yang akan digelar dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Negara pada Jumat (30/10).
"Besok akan ada unjuk rasa, masyarakat diharapkan menghindari Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Thamrin ," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Risyapudin Nursin melalui keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis malam.
Menurut dia, unjuk rasa yang akan digelar itu akan dilakukan dengan berjalan mulai dari Bundaran HI sampai Istana Negara.
Sebanyak 20.000 orang dari berbagai elemen rencananya bakal memenuhi jalan protokol tersebut.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari pusat komunikasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), sebanyak 50.000 orang akan berpartisipasi dalam demo yang dikoordinir oleh Komite Aksi Upah (KAU).
Unjuk rasa yang bakal dimulai pada pukul 10.00 WIB ini akan menyuarakan tiga tuntutan yang berasal dari 60 Federasi Serikat Pekerja.
Tiga tuntutan tersebut merupakan penolakan terkait PP 78/2015 tentang upah, penolakan formula baru terkait upah minimum, serta permintaan untuk menaikkan upah minimum 2016 sebesar 22 persen hingga 25 persen.
"Besok akan ada unjuk rasa, masyarakat diharapkan menghindari Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Thamrin ," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Risyapudin Nursin melalui keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis malam.
Menurut dia, unjuk rasa yang akan digelar itu akan dilakukan dengan berjalan mulai dari Bundaran HI sampai Istana Negara.
Sebanyak 20.000 orang dari berbagai elemen rencananya bakal memenuhi jalan protokol tersebut.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari pusat komunikasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), sebanyak 50.000 orang akan berpartisipasi dalam demo yang dikoordinir oleh Komite Aksi Upah (KAU).
Unjuk rasa yang bakal dimulai pada pukul 10.00 WIB ini akan menyuarakan tiga tuntutan yang berasal dari 60 Federasi Serikat Pekerja.
Tiga tuntutan tersebut merupakan penolakan terkait PP 78/2015 tentang upah, penolakan formula baru terkait upah minimum, serta permintaan untuk menaikkan upah minimum 2016 sebesar 22 persen hingga 25 persen.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: