Padamkan api masih andalkan pesawat terbang yang ada
29 Oktober 2015 17:31 WIB
Dokumentasi pesawat bom air asal Rusia, Beriev Be-200, memadamkan kebakaran dari udara di kawasan Air Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Sabtu (24/10). Sebanyak 12.000 Liter berhasil dijatuhkan dalan satu kali pengeboman air melalui udara. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Palembang (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan, belum berkoordinasi tentang rencana akan menambah pesawat pemadam kebakaran hutan dan lahan dari luar negeri.
Di Palembang, Kamis, dia mengatakan, memang sekarang ini masih mengandalkan pesawat yang telah ada.
"Pesawat asing dan yang ada harus dimaksimalkan dalam memadamkan titik api yang ada sekarang ini," ujar dia.
Begitu juga kekuatan yang ada terus dimaksimalkan dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Akan tetapi, sebelumnya, Kepala BNPB, Willem Rampangiley, mengatakan, pihaknya merencanakan akan menambah pesawat pemadam lagi untuk memadamkan titik api.
"Pesawat antara lima hingga sepuluh itu direncanakan didatangkan antara lain dari Kanada," kata dia.
Menurut dia, pesawat terbang itu akan disewa perusahaan, sebagaimana Beriev Be-200 dari Rusia sekarang ini.
Menko Polhukkam, Luhut Pandjaitan, juga membenarkan rencana tersebut. "Memang ada rencana menambah pesawat pemadam lagi," kata dia, saat berada di Palembang usai dari Jambi meninjau kebakaran hutan dan lahan.
Di Palembang, Kamis, dia mengatakan, memang sekarang ini masih mengandalkan pesawat yang telah ada.
"Pesawat asing dan yang ada harus dimaksimalkan dalam memadamkan titik api yang ada sekarang ini," ujar dia.
Begitu juga kekuatan yang ada terus dimaksimalkan dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Akan tetapi, sebelumnya, Kepala BNPB, Willem Rampangiley, mengatakan, pihaknya merencanakan akan menambah pesawat pemadam lagi untuk memadamkan titik api.
"Pesawat antara lima hingga sepuluh itu direncanakan didatangkan antara lain dari Kanada," kata dia.
Menurut dia, pesawat terbang itu akan disewa perusahaan, sebagaimana Beriev Be-200 dari Rusia sekarang ini.
Menko Polhukkam, Luhut Pandjaitan, juga membenarkan rencana tersebut. "Memang ada rencana menambah pesawat pemadam lagi," kata dia, saat berada di Palembang usai dari Jambi meninjau kebakaran hutan dan lahan.
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: