Jakarta (ANTARA News) - Java Jive merupakan salah satu grup band di Indonesia yang mampu mempertahankan kebersamaan mereka hingga puluhan tahun. "Hanya dengan toleransi yang sangat kuat kami bisa bertahan," kata Danny (vokalis), di Jakarta, Rabu.

Band yang digawangi Capung (gitaris), Noey (bassist), Tony (keyboardist), Edwin (drummer), Fatur (vokalis), dan Danny (vokalis) tidak pernah ganti formasi seperti band kebanyakan hingga saat ini menginjak usia 22 tahun.

"Bukan perkara mudah mempertahankan kebersamaan selama 22 tahun tanpa adanya manajemen yang terlibat mengatur organisasi," ujar Danny.

"Enam kepala dengan keinginan dan ambisi masing-masing, kebutuhan dan skala prioritas yang berbeda menbuat kami bermetamorfosa dari kumpulan pemain-pemain menjadi kumpulan saudara," tambahnya.

Menurut Danny, lebih dari usia mereka dihabiskan bersama untuk musik. Dengan kesamaan visi dan miso untuk menjadi artis rekaman (band) yang paling panjang usia kebersamaannya, mereka ingin terus berkarya.

"Java Jive punya kekuatan kalau bersama. Walaupun masing-masing (personel) sudah memiliki kesibukan sendiri, Java Jive selalu melekat pada nama kami," tutur Danny.

Danny tidak menampik bahwa kerap ada gejolak dari personel masing-masing yang pada akhirnya berpengaruh pada band.

"Ada gejolak, 'sebel-sebelan'. Ada masa seperti itu tapi nanti kangen lagi. Semoga 20 tahun lagi masih sama-sama," harap Danny.

Kekompakan band asal Bandung itu pun terbukti dengan gotong royong mengelola band tanpa modal dari perusahaan rekaman setelah album keenam.

Mulai dari pendanaan, membuat video klip hingga mengurus akun sosial media, mereka urus sendiri.

"Java Jive dari dulu adalah band yang berproses. Dari nothing sampai menjadi something. Maka kami enggak kaget," tutur Fatur.