Kupang (ANTARA News) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan membacakan Pesan Kupang, Kupang Message, kesepakatan mengenai kemitraan Melanesia, yang isinya menekankan pada pelestarian budaya.
"Negara peserta festival ini sepakat untuk terus menjaga, melestarikan kebudayaan Melanesia," kata Kacung Marijan saat di acara penampilan kesenian di Festival Budaya Melanesia di Kupang, Rabu (28/10) malam.
Melestarikan dalam hal ini berarti merawat, mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan Melanesia agar tetap terjaga.
Kupang Message juga menyoroti pentingnya merayakan persatuan dan perbedaan di kebudayaan Melanesia.
Pesan penting lainnya dari Festival Budaya Melanesia 2015 adalah bahwa keberagaman tidak akan pernah menghalangi kolaborasi budaya, ia harus dipupuk dan dikembangkan dengan menguatkan komitmen dan gagasan melalui komunikasi dan kolaborasi kultural.
Lebih lanjut, peserta sepakat untuk menggunakan kebudayaan sebagai landasan kerja sama negara berbudaya Melanesia.
"Kerja sama kebudayaan yang melibatkan masyarakat ke masyarakat, atau people to people, bukan semata antarnegara tapi antarmasyarakat," kata dia.
Dalam rangka memperkuat kemitraan budaya, sosio-kultural harus menjadi pemicu utama untuk meningkatkan interaksi masyarakat ke masyarakat seperti ekonomi, sosial dan budaya demi meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan rakyat.
Peserta pun sepakat untuk meneruskan festival serupa di negara yang memiliki wilayah berbudaya Melanesia.
Festival Budaya Melanesia yang diselenggarakan di Kupang menyajikan seminar mengenai persebaran Melanesia di Nusantara hingga ke negara tetangga.
Festival Budaya Melanesia untuk pertama kalinya digelar di Indonesia dan dihadiri oleh perwakilan dari negara kawasan Pasifik berpenduduk Melanesia, antara lain Papua Nugini, Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan Timor Leste.
Pesan Kupang lestarikan budaya Melanesia
28 Oktober 2015 22:02 WIB
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan ( ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: