Menperin kunjungi pabrik komposit di Cikarang
PT. ORI Polytec Composite Menteri Perindustrian Saleh Husin bersama Sekretaris Ditjen Cipta Karya Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Rina Agustin Indriani (ketiga dari kiri) dan Direktur Industri Kimia Hilir Kementerian Perindustrian Toeti Rahajoe mengamati produk pipa fiber buatan PT ORI Polytec Composite di plant Cikarang 2 perusahaan tersebut, Rabu (28/10). PT. ORI memiliki 4 plant di Cikarang dan Tangerang dengan kapasitas produksi 7.500 TPA di tahun 2015 yang 70% hasil produksinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. (Kemenperin.go.id).
"Pada kondisi perekonomian yang melambat seperti yang terjadi saat ini, komponen-komponen peraih devisa perlu diakselerasi untuk menopang stabilitas ekonomi dalam negeri. Sebagai salah satu komponen tersebut, industri pengolahan non migas perlu ditingkatkan produktivitasnya," kata Menperin.
Menteri menjelaskan prestasi industri pengolahan non-migas pada triwulan II tahun 2015 cukup memuaskan dengan pertumbuhan sebesar 5,27 persen (year on year), melampaui pertumbuhan ekonomi sebesar 4,67 persen.
"Salah satu produk nasional yang mampu bersaing secara internasional adalah produk fiberglass yang telah dikenal di dunia selama lebih dari 20 tahun yang lalu," katanya.
PT. Ori Polytec Composites mulai beroperasi tahun 1993 dengan kepemilikan saham Singapore Highpolymer Chemical Products 9.45 persen, PT. Origa Mulia FRP 18.55 persen, Iman Basir 36 persen, Tety Tjiputra 36 persen.
Pabrik PT ORI & Group terbagi menjadi empat fasilitas yakni di Tangerang dan tiga di Cikarang dengan nilai investasi lima juta Dolar Amerika Serikat (AS).
Fasilitas pabrik di Cikarang memproduksi antara lain pipa fiberglass, sementara fasilitas pabrik di Tangerang memproduksi interior kereta cepat fiberglass, interior pesawat fiberglass dengan tenaga kerja sebanyak 850 orang.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015