Bandung (ANTARA News) - Sekitar 100 santri Pondok Pesantren As-Sunah di Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami keracunan pada Selasa diduga setelah menyantap makanan yang disajikan di pesantren.

Pemimpin Pondok Pesantren As-Sunah Ustad Maman mengatakan santri yang keracunan sudah mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Tasikmalaya Medical Center (TMC), Puskesmas Cihideung, dan klinik pesantren.

"Santri puteri sudah ada yang menangani dari tim kesehatan kami dan dari Puskesmas Cihideung, total putera dan puteri 100 orang yang agak serius," katanya.

Ia menuturkan, sebelumnya para santri menyantap hidangan nasi dan ikan tongkol balado yang disediakan pondok pesantren saat jadwal makan siang atau sekitar pukul 12.30 WIB.

Beberapa lama kemudian, kata Maman, santri mengeluhkan gatal-gatal, pusing, mual, dan jantung terpacu kencang.

"Gejala awal seperti itu, baik santri putera maupun puteri," katanya.

Ia menambahkan, hidangan makanan dengan menu ikan laut selalu diberikan untuk para santri yang didatangkan dari Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.

Namun ikan tongkol itu, lanjut dia, memang baru pertama kali dihidangkan bagi santri, sebelumnya biasa ikan jenis salem, dan kakap ukuran kecil.

"Tongkol baru pertama kali anak-anak makan," katanya.

Dokter Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit TMC, Bambang menambahkan, tim medis telah menangani 44 pasien dengan keluhan sakit pusing, muntah, mual, dan gatal-gatal.

Terkait penyebab keracunan, kata dia, belum dapat dipastikan, sementara fokus penanganan pasien yang sudah mulai membaik.

"Belum bisa dipastikan, mungkin dari makanan. Saat ini sudah ditangani, diberi obat," katanya.