Menko Polhukam: Indonesia akan tambah pesawat pemadam
Koordinasi Penanganan Kabut Asap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan (tengah), Plt. Gubernur Jambi Irman (kanan), Ketua DPR RI Setya Novanto (ketiga kanan) dan rombongan setibanya di Bandara SUltan Thaha Jambi, Selasa (27/10). Kunjungan Menko Polhukam dan Ketua DPR yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tersebut guna memantau upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan, serta penanganan korban terdampak asap di daerah itu. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan) ()
Dalam waktu dekat ini pesawat tersebut akan tiba dan pemadaman bisa dilaksanakan lebih maksimal, kata dia kepada wartawan di Palembang, Selasa usai meninjau kebakaran hutan dan lahan di Jambi.
Lebih lanjut dia mengatakan, memang areal hutan yang terbakar cukup luas ditambah lagi lahan gambut sehingga pemadaman tidak bisa maksimal.
Jadi melihat kondisi tersebut maka pihaknya akan mendatangkan lagi pesawat asing, namun dia tidak menyebutkan asal negara prsawat tersebut.
Menurut dia, secara umum pemadaman yang dilakukan selama ini sudah menunjukan hasil yang baik walaupun masih ada kabut asap.
Baik di Sumsel maupun Jambi petugas telah berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan tersebut, namun akibat banyak lahan gambut sehingga masih terdapat kabut asap.
Ketika ditanya rencana Presiden Joko Widodo akan berkantor di lokasi kebakaran hutan seperti Sumsel, dia mengatakan, memang itu benar tetapi untuk tempatnya sendiri belum bisa dipastikan.
Bisa saja di Sumsel atau Kalimantan, namun presiden ada rencana akan berkantor dengan harapan kabut asap tidak ada lagi.
Sementara Kepala BNPB Willem R mengatakan, memang pihaknya akan mendatangkan pesawat lagi untuk memadamkan titik api yang saat ini masih ada.
Pesawat itu akan disewa perusahaan, namun dia bisa mau menyebutkan nama perusahaan tersebut.
Mengenai pesawat sendiri antar delapan hingga sepuluh dengan kapasitas 6 ribu liter air, ujar dia.
Sementara pesawat itu belum ditetapkan jumlahnya berapa di Sumsel termasuk Kalimantan da wilayah lainnya.
Nanti akan dikoordinasikan dahulu dan mana daerah yang mendapatkan pesawat lebih banyak atau sama, tambah dia.
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015