Perpustakaan keliling bantu tingkatkan minat baca
26 Oktober 2015 21:27 WIB
ilustrasi Kepala Perpustakaan Nasional, Sri Sularsih (kedua kiri) bersama Bupati Gunung Kidul, Badingah (kiri), Direktur Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia, Titie Sadarini (kedua kanan) dan Direktur Program Perpuseru Arlyn Sulistyaningsih (kanan) mengacungkan jempol saat pembukaan "Peer Learning Meeting" di Ungasan, Badung, Bali, Kamis (21/5). (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta (ANTARA News) - Kehadiran perpustakaan keliling yang menjangkau masyarakat pedalaman yang tak punya akses buku dinilai membantu meningkatkan minat baca.
"Kendala minat baca rendah adalah tak ada bahan bacaan, maka Perpusnas berusaha menambah koleksi di semua perpustakaan Tanah Air," kata Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Sri Sularsih di Jakarta, Senin.
Sri mengatakan daerah terpencil yang tak memiliki perpustakaan berkesempatan mendapatkan bacaan lewat mobil perpustakaan keliling. Sedangkan tempat yang tak bisa ditempuh lewat jalur darat, seperti pulau-pulau kecil, didatangi oleh perpustakaan keliling dalam kapal atau perpustakaan terapung.
Menurut Sri, ada tujuh perpustakaan terapung di daerah seperti Wakatobi, Ternate, Bintan, Selayar dan Bengkalis.
Hingga saat ini, hampir semua provinsi kecuali Kalimantan Utara telah memiliki perpustakaan. Kondisi perpustakaan di berbagai daerah bervariasi, ada yang telah diperbarui ada pula yang belum.
Koleksi perpustakaan di berbagai daerah diakui Sri masih terbatas. Untuk mengatasinya, dia berharap ada semakin banyak perpustakaan yang dilengkapi fasilitas komputer dan jaringan internet sebagai sumber informasi selain buku.
"Kendala minat baca rendah adalah tak ada bahan bacaan, maka Perpusnas berusaha menambah koleksi di semua perpustakaan Tanah Air," kata Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Sri Sularsih di Jakarta, Senin.
Sri mengatakan daerah terpencil yang tak memiliki perpustakaan berkesempatan mendapatkan bacaan lewat mobil perpustakaan keliling. Sedangkan tempat yang tak bisa ditempuh lewat jalur darat, seperti pulau-pulau kecil, didatangi oleh perpustakaan keliling dalam kapal atau perpustakaan terapung.
Menurut Sri, ada tujuh perpustakaan terapung di daerah seperti Wakatobi, Ternate, Bintan, Selayar dan Bengkalis.
Hingga saat ini, hampir semua provinsi kecuali Kalimantan Utara telah memiliki perpustakaan. Kondisi perpustakaan di berbagai daerah bervariasi, ada yang telah diperbarui ada pula yang belum.
Koleksi perpustakaan di berbagai daerah diakui Sri masih terbatas. Untuk mengatasinya, dia berharap ada semakin banyak perpustakaan yang dilengkapi fasilitas komputer dan jaringan internet sebagai sumber informasi selain buku.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: