Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama BTN Maryono mengakui Program Sejuta Rumah yang diusung oleh Pemerintahan Jokowi-JK turut membantu mendorong kinerja bank BUMN ini.

"Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah telah berdampak positif bagi kinerja perseroan," ujar Maryono saat paparan kinerja di Jakarta, Senin.

Sampai akhir tahun, lanjut Maryono, diprediksi akan terealisasi sebanyak 441.428 unit rumah. Sampai dengan September 2015, telah terealisasi 372.393 unit rumah.

"Kami akan terus mendorong bagaimana realisasinya bisa bertambah. Ini karena potensi di daerah-daerah masih cukup besar," kata Maryono.

BTN tetap konsisten dengan bisnis utama (core business) yakni dalam bidang pembiayaan perumahan. Kinerja perseroan Triwulan III 2015 msih menunjukkan konsistensi BTN pada bisnis utamanya itu.

Porsi kredit pembiayaan masih mendominasi dengan komposisi 89,61 persen atau sebesar Rp117,91 triliun dari total kredit Rp131,58 triliun. Sementara sisanya yang sebesar 10,83 persen atau sebesar Rp13,67 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan.

Dari total kredit yang disalurkan ke sektor perumahan tersebut, 30,46 persen atau sebesar Rp40,08 triliun disalurkan untuk rumah subsidi. Sedangkan sebesar Rp51,53 triliun atau 39,16 persen disalurkan untuk rumah non subsidi. Sisanya masing-masing disalurkan untuk pembiayaan terkait perumahan sebesar Rp8,87 triliun dan kredit konstruksi Rp17,43 triliun.

Maryono menambahkan, Program Sejuta Rumah juga telah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki rumah layak dengan cara mudah, cepat, dan murah.

Menurutnya, Pemerintahan Jokowi-JK telah berhasil membawa program tersebut bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Baru pada pemerintahan sekarang ini ada rumah untuk rakyat dengan suku bunga 5 persen (fixed rate/bunga tetap) sampai dengan selesai masa angsuran dan uang muka hanya 1 persen.

"Ini luar biasa dan masyarakat menikmati program pro rakyat ini," ujar Maryono.