Investasi 12 juta dolar AS untuk perpustakaan lebih seru
26 Oktober 2015 18:45 WIB
Seremonial peresmian Scale Up Program PerpuSeru oleh President of Global Development Program Bill and Melinda Gates Foundation - Dr. Christopher Elias, Direktur Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia - Titie Sadarini, Ketua Perpustakaan Nasional - Sri Sularsih, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia - Dodi Riyadmadji. (ist)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 12 juta dolar AS diinvestasikan untuk program PerpuSeru (Perpustakaan Seru) yang bertujuan membuat perpustakaan di daerah lebih menarik karena dilengkapi fasilitas teknologi untuk memperluas sumber informasi.
"Untuk pengembangan tiga tahun ke depan, PerpuSeru ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat transformasi perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat," kata Direktur Program PerpuSeru Erlyn Sulistyaningsih di Jakarta, Senin.
PerpuSeru menyeduakan fasilitas komputer dan jaringan internet di perpustakaan untuk masyarakat. Fasilitas tersebut membantu masyarakat untuk belajar menggunakan komputer dan mengakses internet, mencari lowongan pekerjaan dan mengakses informasi secara lebih mudah.
Program yang dibuat oleh Coca-Cola Foundation dan Bill & Melinda Gates Foundation ini berniat memperluas program PerpuSeru yang telah berjalan sejak 2011. PerpuSeru sudah meningkatkan layanan berbasis teknologi komunikasi dan informasi di 118 perpustakaan di 34 kabupaten dan 84 desa di 16 provinsi.
Investasi baru ini diharap dapat meningkatkan layanan menjadi 550 perpustakaan umum di 99 kabupaten dan 45 desa yang berbasis teknologi.
Program ini menyasar anak muda, perempuan dan unit usaha kecil menengah yang ingin mengembangkan usaha mereka. Erlyn mengatakan kelompok-kelompok ini dipilih karena perpustakaan pada umumnya menyasar anak-anak.
Salah satu yang sudah pernah merasakan dampak positif dari program ini adalah Wahid yang awalnya bekerja sebagai tukang parkir di perpustakaan mitra PerpuSeru di Pamekasan, Jawa Timur. Wahid beternak ayam sebagai pekerjaan sampingan. Lewat internet, dia mencari informasi bagaimana cara beternak yang baik. Dari lima ekor ayam, usahanya berkembang menjadi 250 ekor ayam ternak.
"Tadinya ayam sering mati, saya belajar beternak yang benar di internet," kata Wahid dalam video call.
"Untuk pengembangan tiga tahun ke depan, PerpuSeru ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat transformasi perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat," kata Direktur Program PerpuSeru Erlyn Sulistyaningsih di Jakarta, Senin.
PerpuSeru menyeduakan fasilitas komputer dan jaringan internet di perpustakaan untuk masyarakat. Fasilitas tersebut membantu masyarakat untuk belajar menggunakan komputer dan mengakses internet, mencari lowongan pekerjaan dan mengakses informasi secara lebih mudah.
Program yang dibuat oleh Coca-Cola Foundation dan Bill & Melinda Gates Foundation ini berniat memperluas program PerpuSeru yang telah berjalan sejak 2011. PerpuSeru sudah meningkatkan layanan berbasis teknologi komunikasi dan informasi di 118 perpustakaan di 34 kabupaten dan 84 desa di 16 provinsi.
Investasi baru ini diharap dapat meningkatkan layanan menjadi 550 perpustakaan umum di 99 kabupaten dan 45 desa yang berbasis teknologi.
Program ini menyasar anak muda, perempuan dan unit usaha kecil menengah yang ingin mengembangkan usaha mereka. Erlyn mengatakan kelompok-kelompok ini dipilih karena perpustakaan pada umumnya menyasar anak-anak.
Salah satu yang sudah pernah merasakan dampak positif dari program ini adalah Wahid yang awalnya bekerja sebagai tukang parkir di perpustakaan mitra PerpuSeru di Pamekasan, Jawa Timur. Wahid beternak ayam sebagai pekerjaan sampingan. Lewat internet, dia mencari informasi bagaimana cara beternak yang baik. Dari lima ekor ayam, usahanya berkembang menjadi 250 ekor ayam ternak.
"Tadinya ayam sering mati, saya belajar beternak yang benar di internet," kata Wahid dalam video call.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: