Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Jakarta masih berpotensi mengalami udara kabur (haze) dua hingga tiga hari ke depan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima dari humas BMKG di Jakarta, Senin, hal ini terpantau dari analisis Citra Satelit Himawari 8 bahwa di wilayah Jakarta dalam 2-3 hari terakhir di selimuti asap tipis.

Tetapi asap tipis itu hanya pada ketinggian 3-5 km yang berasal dari wilayah Kalimantan dikarenakan udara yang bergerak dari utara menuju sebagian wilayah Jawa. Kondisi tersebut tidak mempengaruhi cuaca permukaan di wilayah Jakarta.

Udara kabur (Haze) yang berasal dari partikel kering dan udara yang panas yang menyebabkan jarak pandang pendek dan kelembapan rendah dikarenakan udara dan partikel tersebut tidak dapat naik atau tertahan pada atmosfer lapisan bawah akibat lapisan udara di atas lebih panas daripada lapisan dibawahnya (Inversi).

Kabut Asap yang terjadi hampir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai dari Sumatera, Kalimantan, sebagian Sulawesi, Maluku dan Papua.

Kondisi ini dipengaruhi juga oleh El Nino dimana musim kemarau lebih panjang dari normalnya, sehingga berdampak pada bencana kebakaran hutan di wilayah Indonesia hingga saat ini.

Sebaran asap akibat kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan meluas hingga ke Jawa pada ketinggian tertentu, bukan di permukaan.