Kairo (ANTARA News) - Pasukan Angkatan Darat dan polisi Mesir menewaskan 25 gerilyawan selama bentrokan dua hari di Sinai Utara, demikian laporan kantor berita resmi Mesir, MENA, pada Minggu (25/10).

Pasukan gabungan melucuti 39 alat peledak dan menangkap 15 tersangka di provinsi itu menurut laporan tersebut.

Pasukan gabungan juga menghancurkan beberapa tempat penyembunyian peledak dan tujuh ton ganja.

Pada September, Angkatan Darat Mesir memulai operasi anti-teror besar-besaran di Sinai Utara. Militer Mesir menyatakan ratusan gerilyawan tewas selama operasi yang masih berlangsung tersebut.

Pada 7 Oktober, militer Mesir melancarkan tahap kedua operasi itu, menjulukinya "Hak Syuhada".

Mesir menghadapi serangan anti-pemerintah yang telah menewaskan atau melukai ratusan personel polisi dan tentara sejak penggulingan presiden Mohammed Moursi pada Juli 2013, sebagai reaksi atas protes terhadap kekuasaannya.

Kebanyakan serangan anti-pemerintah diklaim oleh "Negara Sinai", kelompok gerilyawan yang berpusat di Sinai dan berafiliasi dengan kelompok Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS), demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.C003)