Ratu Denmark terkesan kesenian rakyat Borobudur
25 Oktober 2015 17:29 WIB
Dokumentasi Ratu Denmark, Margrethe II, saat menyapa anak-anak saat berkunjung ke Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kenanga di Jakarta, Kamis (22/10). Dalam kunjungan itu Ratu Denmark menyerahkan mainan Lego yang berasal dari Denmark ke anak-anak yang tinggal di wilayah sekitar RPTRA. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Magelang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Ratu Denmark, Margrethe II, terkesan dengan kesenian rakyat yang ditampilkan di Limanjawi Art House di Dusun Tingal Kulon, Desa Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu.
Margrethe II beserta rombongan dalam pertemuan dengan seniman Borobudur tersebut disuguhi kesenian tradisional Kuda Lumping dan Topeng Saujana.
Pemilik Limanjawi Art House, Umar Chusaini, setelah menerima kunjungan Margrethe II, mengatakan pada kesempatan itu, Ratu Denmark menyatakan kesenian yang ditampilkan di sini merupakan kesenian terbaik yang pernah dia lihat selama ini.
Ia sangat terkesan dengan penampilan tarian Topeng Saujana yang menceritakan tentang keharmonisan alam dengan manusia. Para pemain dengan dandanan lukisan di tubuh tersebut tampil dengan gerakan tarian yang enerjik.
"Hal ini menjadi kebanggaan bagi kami bahwa kesenian rakyat bisa memberikan hiburan, memberikan nilai positif dan kesan-kesan yang luar biasa," katanya.
Umar menuturkan rombongan dari Kerajaan Denmark ini sangat menikmati dan mereka berbahagia sekali dan ingin bahwa kunjungan ini bukan yang terakhir tetapi ke depan mereka mau kembali lagi.
Dalam kesempatan itu, Ratu Denmark menilai seni rupa di sini tidak kalah dengan seni rupa yang ada di Eropa, bahkan Ratu Denmark sempat juga membeli karya lukis yang dipamerkan di rumah seni itu.
"Hal ini merupakan kebanggaan juga untuk kami dari Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) 15 sehingga lebih semangat untuk berkarya bisa dikenalkan di tingkat internasional," kata Umar.
Ia mengatakan baru pertama kali dalam sejarah di Borobudur seorang ratu bisa bertemu dengan seniman di Borobudur.
"Jadi tidak hanya melihat candi tetapi bisa berinteraksi dengan masyarakat di sini dan saya bangga dan berharap ke depan tamu negara atau tamu penting yang mengunjungi Borobudur tidak sekadar melibat Candi Borobudur," katanya.
Hal ini merupakan kegiatan yang positif dan memberikan manfaat luar biasa untuk masyarakat dan juga memberikan semangat berkesenian karena Borobudur merupakan pusat seni dan budaya dunia.
Dalam kunjungan sekitar 1,5 jam di Limanjawi Art House tersebut Ratu Denmark sempat mencicipi jamu, menyaksikan pembuatan batik, pembuatan patung dan kerajinan perak serta memborong beberapa lembar kain batik.
Margrethe II beserta rombongan dalam pertemuan dengan seniman Borobudur tersebut disuguhi kesenian tradisional Kuda Lumping dan Topeng Saujana.
Pemilik Limanjawi Art House, Umar Chusaini, setelah menerima kunjungan Margrethe II, mengatakan pada kesempatan itu, Ratu Denmark menyatakan kesenian yang ditampilkan di sini merupakan kesenian terbaik yang pernah dia lihat selama ini.
Ia sangat terkesan dengan penampilan tarian Topeng Saujana yang menceritakan tentang keharmonisan alam dengan manusia. Para pemain dengan dandanan lukisan di tubuh tersebut tampil dengan gerakan tarian yang enerjik.
"Hal ini menjadi kebanggaan bagi kami bahwa kesenian rakyat bisa memberikan hiburan, memberikan nilai positif dan kesan-kesan yang luar biasa," katanya.
Umar menuturkan rombongan dari Kerajaan Denmark ini sangat menikmati dan mereka berbahagia sekali dan ingin bahwa kunjungan ini bukan yang terakhir tetapi ke depan mereka mau kembali lagi.
Dalam kesempatan itu, Ratu Denmark menilai seni rupa di sini tidak kalah dengan seni rupa yang ada di Eropa, bahkan Ratu Denmark sempat juga membeli karya lukis yang dipamerkan di rumah seni itu.
"Hal ini merupakan kebanggaan juga untuk kami dari Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) 15 sehingga lebih semangat untuk berkarya bisa dikenalkan di tingkat internasional," kata Umar.
Ia mengatakan baru pertama kali dalam sejarah di Borobudur seorang ratu bisa bertemu dengan seniman di Borobudur.
"Jadi tidak hanya melihat candi tetapi bisa berinteraksi dengan masyarakat di sini dan saya bangga dan berharap ke depan tamu negara atau tamu penting yang mengunjungi Borobudur tidak sekadar melibat Candi Borobudur," katanya.
Hal ini merupakan kegiatan yang positif dan memberikan manfaat luar biasa untuk masyarakat dan juga memberikan semangat berkesenian karena Borobudur merupakan pusat seni dan budaya dunia.
Dalam kunjungan sekitar 1,5 jam di Limanjawi Art House tersebut Ratu Denmark sempat mencicipi jamu, menyaksikan pembuatan batik, pembuatan patung dan kerajinan perak serta memborong beberapa lembar kain batik.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: