Ambon (ANTARA News) - Gubernur Maluku, Said Assagaff mengajak Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM GPM) untuk mengembangkan daerah ini sebagai laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia.

"Menjadikan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama bukanlah menjadikan daerah ini sebagai tempat untuk uji coba. Maluku diprogramkan sebagai contoh agar orang bisa belajar tentang kesuksesan membangun dan mengembangkan kerukunan hidup umat beragama," katanya saat memberikan sambutan Kongres ke-28 AM GPM di Jemaat Imanuel GPM Negeri Amahusu, Minggu.

"Wujudkan laboratorium kehidupan umat beragama yang sesungguh, yang idealnya kita belajar melakukan proses internalisasi nilai-nilai keadaban yang dimiliki, sekaligus menghilangkan labelisasi Maluku sebagai daerah konflik yang sangat merugikan semua komponen bangsa di daerah ini," lanjutnya.

Menurutnya, untuk mengembangkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia, dia telah berdiskusi dengan beberapa theolog di GPM, antara lain Pdt. John Ruhulesin, Pdt. Jacky Manuputty.

Begitu pun, tokoh Islam antara lain Abidin Wakano dan Abdullah Toisuta yang tergabung di dalam lembaga antar iman Maluku.

"Tujuannya untuk kita membangun perkampungan multi etnik maupun agama lengkap dengan rumah-rumah ibadah," ujar Gubernur.

Agar gagasan ini bisa berjalan dengan baik, Gubernur mengharapkan, dukungan penuh dari AM GPM agar dalam Kongres yang berlangsung 25- 29 Oktober 2015, bisa menyusun program-program strategis terkait dengan pembangunan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia.

Pertimbangannya, organisasi-organisasi fungsional masyarakat, termasuk AM GPM pada hakekatnya merupakan organisasi kepemudaan yang lahir dari bawah, dari perjuangan keumatan dan kemasyarakatan.