Medan (ANTARA News) - Seorang tersangka pembunuhan berinsial YG mengaku bahwa aksi pembunuhan sekeluarga, yakni kakek Mukhtar Yakub (63), nenek Nurhayati (57) dan cucunya Andika (7), berawal dari pencurian kayu untuk membuat kandang ayam.

"Saat itu tersangka YG beserta rekannya NG dan RR mengambil kayu di belakang rumah milik korban," kata Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto kepada wartawan, Sabtu.

Namun, menurut dia, perbuatan tersebut diperogoki kakek Mukhtar dan nenek Nurhayati (57), sehingga tersangka RR mengejar korban dan langsung menikam tubuh mereka dari belakang.

"Sebagai otak pembunuhan pada peritiwa tersebut adalah pelaku RR," ujar Kombes Pol Mardiaz.

Dia menjelaskan, saat pembunuhan terjadi,YG sudah berupaya untuk melarikan diri, namun NG dan RR mencoba menghalanginya dan sambil mengancam.

Selain itu, yang membunuh anak kecil (Andika), juga RR yang melakukannya.

"Setelah menghabisi ketiga korban tersebut, pelaku YG, RR dan NG menggasak handphone dan perhiasan milik Nurhayati," kata mantan Kapolres Madina.

Mardiaz menambahkan, personel Satuan Res Krim Polresta Medan menembak dua orang pelaku pembunuh itu, yakni NG dan RR karena mencoba melarikan, saat diringkus di sebuah tempat persembunyian Jalan Tempuling, Medan Tembung.

Sedangkan seorang lagi pelaku pembunuhan berinisial YG, kepalanya mengalami luka, karena terjatuh saat dilakukan penangkapan.

Kedua tersangka itu, telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan pengobatan luka tembak.

"Polisi masih terus mendalami kasus pembunuhan yang melibatkan tiga tersangka tersebut," kata Kapolresta Medan.

Sebelumnya, sebuah keluarga yang beralamat di Jalan Sei Padang, Kota Medan menjadi korban pembunuhan, Jumat (23/10).

Korban yang tewas di dalam rumah itu diketahui Mukhtar Yacub (63), dan isterinya Nurhayati (57), beserta cucunya Andika (7).

"Mereka ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah," kata salah seorang warga Bernad kepada wartawan di lokasi kejadian.

Menurut dia, peristiwa pembunuhan tersebut baru diketahui setelah anaknya Melissa Mukhtar datang ke rumah itu, setelah korban tidak mengangkat telepon ketika dihubungi beberapa kali.

"Ketiga korban tersebut ditemukan tewas tergeletak di dalam kamar mandi," ujar Bernad.