Penerbangan Garuda Surabaya-Jember kembali normal
24 Oktober 2015 19:46 WIB
Penerbangan Perdana Garuda Pesawat ATR 72-600 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Notohadinegoro Jember, Jawa Timur, Rabu (16/7). Pesawat berkapasitas 70 orang itu melakukan penerbangan perdana rute Surabaya - Jember, sekaligus menandai beroperasinya Bandara Notohadinegoro Jember. (ANTARA FOTO/Seno) ()
Jember (ANTARA News) - Penerbangan Garuda Indonesia rute Surabaya-Jember (pulang pergi) kembali beroperasi normal di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Penerbangan maskapai berpelat merah tersebut sempat dibatalkan pada Jumat (23/10) akibat kabut yang menyelimuti kawasan Bandara Notohadinegoro Jember.
"Garuda kembali terbang hari ini, meskipun mengalami keterlambatan sekitar dua jam akibat cuaca berkabut," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro, Edi Purnomo, di Jember.
Menurut dia, sesuai jadwal pesawat jenis ATR 72-600 tersebut mendarat di Bandara Notohadinegoro pada pukul 09.30 WIB dan terbang ke Surabaya sekitar pukul 10.15 WIB.
"Untuk hari ini, pesawat Garuda berkapasitas 70 penumpang itu mendarat di bandara Jember pada pukul 11.35 WIB dan terbang lepas landas menuju Bandara Juanda pukul 12.15 WIB karena cuaca berkabut," tuturnya.
Ia berharap aktivitas penerbangan di bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung tersebut terus berjalan normal, sehingga maskapai Garuda Indonesia rute Jember-Surabaya dan Susi Air rute Jember-Sumenep tetap beroperasi.
"Memang kadang pagi hari cuaca berkabut di bandara. Mudah-mudahan hal itu tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro Jember," katanya.
Sebelumnya maskapai Garuda Indonesia membatalkan penerbangan dengan rute Surabaya-Jember (PP) pada Jumat (23/10) akibat kabut yang menghalangi jarak pandang pilot pesawat untuk mendarat di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember.
Padahal pesawat jenis ATR itu sempat terbang sebanyak dua kali di atas Jember yakni pagi dan sore hari, namun pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Juanda dengan alasan keselamatan penumpang.
Pembatalan penerbangan di Bandara Notohadinegoro sempat membuat para penumpang kecewa karena penumpang sempat menunggu hingga delapan jam karena informasi awalnya hanya terlambat, bukan pembatalan.
Sementara Season Manager PT Garuda Indonesia di Jember, Roffianto mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembatalan penerbangan pada Jumat (23/10), sehingga biaya tiket penumpang yang sudah dibeli dikembalikan.
Penerbangan maskapai berpelat merah tersebut sempat dibatalkan pada Jumat (23/10) akibat kabut yang menyelimuti kawasan Bandara Notohadinegoro Jember.
"Garuda kembali terbang hari ini, meskipun mengalami keterlambatan sekitar dua jam akibat cuaca berkabut," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro, Edi Purnomo, di Jember.
Menurut dia, sesuai jadwal pesawat jenis ATR 72-600 tersebut mendarat di Bandara Notohadinegoro pada pukul 09.30 WIB dan terbang ke Surabaya sekitar pukul 10.15 WIB.
"Untuk hari ini, pesawat Garuda berkapasitas 70 penumpang itu mendarat di bandara Jember pada pukul 11.35 WIB dan terbang lepas landas menuju Bandara Juanda pukul 12.15 WIB karena cuaca berkabut," tuturnya.
Ia berharap aktivitas penerbangan di bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung tersebut terus berjalan normal, sehingga maskapai Garuda Indonesia rute Jember-Surabaya dan Susi Air rute Jember-Sumenep tetap beroperasi.
"Memang kadang pagi hari cuaca berkabut di bandara. Mudah-mudahan hal itu tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro Jember," katanya.
Sebelumnya maskapai Garuda Indonesia membatalkan penerbangan dengan rute Surabaya-Jember (PP) pada Jumat (23/10) akibat kabut yang menghalangi jarak pandang pilot pesawat untuk mendarat di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember.
Padahal pesawat jenis ATR itu sempat terbang sebanyak dua kali di atas Jember yakni pagi dan sore hari, namun pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Juanda dengan alasan keselamatan penumpang.
Pembatalan penerbangan di Bandara Notohadinegoro sempat membuat para penumpang kecewa karena penumpang sempat menunggu hingga delapan jam karena informasi awalnya hanya terlambat, bukan pembatalan.
Sementara Season Manager PT Garuda Indonesia di Jember, Roffianto mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembatalan penerbangan pada Jumat (23/10), sehingga biaya tiket penumpang yang sudah dibeli dikembalikan.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: