BENCANA ASAP - Kota Banjarmasin diselimuti kabut tebal
24 Oktober 2015 09:23 WIB
Personil TNI mengenakan masker saat upacara persiapan kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9).(ANTARA FOTO/Herry Murdy Hermawan)
Banjarmasin (ANTARA News) - Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin, hingga saat ini masih diselimuti kabut asap yang menyebabkan jarak padang kurang dari 1 kilometer.
"Kondisi kabut asap hari ini jauh lebih pekat dari hari sebelumnya," kata warga Komplek AMD permai, Banjarmasin, Sabtu.
Akibat kabut asap tebal tersebut, kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas jalan raya di Kota Banjarmasin harus menyalakan lampu, dan harus berhati-hati untuk menghindari terjadi kecelakaan.
Sementara itu matahari hingga pukul 09.15 Wita masih terlihat bulat kemerahan, dan belum terlihat sinarnya yang terang.
Sebelumnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin, Hamdi mengakui bahwa kondisi udara di wilayah ibukota provinsi tersebut kini sudah benar-benar tak sehat.
"Bukan saja karena asap kendaraan bermotor, debu karena padatnya arus lalu-lintas, dan sekarang malah di tambah serbuan asap akibat kebakaran lahan hutan dan semak belukar," kata Hamdi Kamis (22/10).
Menurut Hamdi, batas partikel debu udara idealnya 230 miligram per liter, namun saat itu sudah jauh di atas ambang batas yakni mencapai 500 miligram per liter.
Dengan kondisi udara sejelek itu dampaknya tentu mengkhawatirkan terhadap kesehatan, khususnya berjangkitnya infeksi saluran bagian atas (ISPA) atau penyakit asma, karena itu di anjurkan kepada warga kalau tidak terlalu penting lebih baik tinggal di dalam rumah ketimbang keluar rumah, apalagi jika menggunakan sepeda motor.
Kalau memang harus berpergian juga maka dianjurkan menggunakan masker yang standar, agar partikel debu tersebut tidak sampai terhirup ke dalam tubuh.
"Kondisi kabut asap hari ini jauh lebih pekat dari hari sebelumnya," kata warga Komplek AMD permai, Banjarmasin, Sabtu.
Akibat kabut asap tebal tersebut, kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas jalan raya di Kota Banjarmasin harus menyalakan lampu, dan harus berhati-hati untuk menghindari terjadi kecelakaan.
Sementara itu matahari hingga pukul 09.15 Wita masih terlihat bulat kemerahan, dan belum terlihat sinarnya yang terang.
Sebelumnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin, Hamdi mengakui bahwa kondisi udara di wilayah ibukota provinsi tersebut kini sudah benar-benar tak sehat.
"Bukan saja karena asap kendaraan bermotor, debu karena padatnya arus lalu-lintas, dan sekarang malah di tambah serbuan asap akibat kebakaran lahan hutan dan semak belukar," kata Hamdi Kamis (22/10).
Menurut Hamdi, batas partikel debu udara idealnya 230 miligram per liter, namun saat itu sudah jauh di atas ambang batas yakni mencapai 500 miligram per liter.
Dengan kondisi udara sejelek itu dampaknya tentu mengkhawatirkan terhadap kesehatan, khususnya berjangkitnya infeksi saluran bagian atas (ISPA) atau penyakit asma, karena itu di anjurkan kepada warga kalau tidak terlalu penting lebih baik tinggal di dalam rumah ketimbang keluar rumah, apalagi jika menggunakan sepeda motor.
Kalau memang harus berpergian juga maka dianjurkan menggunakan masker yang standar, agar partikel debu tersebut tidak sampai terhirup ke dalam tubuh.
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: