10 hektar tanaman kakao masyarakat Mamuju dilalap api
23 Oktober 2015 04:34 WIB
Ilustrasi. Seorang ibu memotong batang kakao yang kering karena rusak untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakar di kebun miliknya di Desa Tahite, Kab. Bombana, Sultra, Minggu (8/5). Pohon kakao tersebut rusak dan mati diduga disebabkan limbah pendulang emas yang terbawa sungai dan menggenangi lahan perkebunan kakao. (ANTARA/Zabur Karuru)
Mamuju (ANTARA News) - Sekitar 10 hektare tanaman kakao masyarakat di Desa Taang Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat ludes dilalap api akibat kebakaran hutan yang melanda wilayah itu.
"Kakao kami sekitar 10 hektare ludes dilalap api, masyarakat tak kuasa memadamkan api yang terus menjalar lahan kakao akibat kebakaran hutan yang terjadi sejak sepekan terakhir," kata Lukman di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, titik api yang menghanguskan kakao masyarakat di Desa Taang Kecamatan Tapalang terdapat tiga titik pada tiga dusun.
Menurut dia, masyarakat mengalami kerugian yang tidak sedikit karena kakao yang siap dipanen, sudah ludes dilalap api.
"Masyarakat rugi ratusan juta, karena selain tanaman, kakao yang siap dipanen juga ludes," katanya.
Ia berharap ada bantuan pemerintah untuk mengatasi kerugian petani yang kehilangan kebun kakao agar kembali bisa mengembangkan tanaman kakao.
"Kami harap ada bantuan pemerintah agar kakao dapat kami kembangkan kembali," katanya.
"Kakao kami sekitar 10 hektare ludes dilalap api, masyarakat tak kuasa memadamkan api yang terus menjalar lahan kakao akibat kebakaran hutan yang terjadi sejak sepekan terakhir," kata Lukman di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, titik api yang menghanguskan kakao masyarakat di Desa Taang Kecamatan Tapalang terdapat tiga titik pada tiga dusun.
Menurut dia, masyarakat mengalami kerugian yang tidak sedikit karena kakao yang siap dipanen, sudah ludes dilalap api.
"Masyarakat rugi ratusan juta, karena selain tanaman, kakao yang siap dipanen juga ludes," katanya.
Ia berharap ada bantuan pemerintah untuk mengatasi kerugian petani yang kehilangan kebun kakao agar kembali bisa mengembangkan tanaman kakao.
"Kami harap ada bantuan pemerintah agar kakao dapat kami kembangkan kembali," katanya.
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: