Ratusan prajurit TNI siaga bantu atasi kebakaran lahan
23 Oktober 2015 04:08 WIB
Ilustrasi. Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan bencana asap tiba di Lapangan Udara (Lanud) Palembang, Sumsel, Kamis (22/10/15). Sebanyak 1.050 prajurit TNI menggantikan 1.050 prajurit TNI yang telah bertugas sejak 10 September 2015 yang lalu, yang diperbantukan untuk menangani kebakaran lahan dan hutan di titik api terbesar di Sumatera Selatan yaitu kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Timika (ANTARA News) - Seratusan prajurit TNI yang bertugas di berbagai kesatuan di Timika kini disiagakan untuk sewaktu-waktu dikirim ke Merauke dan Mappi guna membantu mengatasi kebakaran lahan di wilayah itu.
Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Andi Kusworo yang dihubungi Antara dari Timika, Jumat, mengatakan apabila dibutuhkan maka prajurit TNI dari Timika akan segera diberangkatkan menuju Merauke dan Mappi.
"Untuk aksi internal kita siapkan 111 personel, sedangkan untuk aksi siap membantu di luar Timika sebanyak 100 personel atau satu satuan setingkat kompi. Sekarang dalam posisi menunggu," jelas Dandim Mimika.
Pada Kamis (22/10) Dandim Mimika Andi Kusworo bersama sejumlah pejabat Pemkab Mimika bertolak ke Merauke menggunakan penerbangan pesawat Hercules TNI AU untuk mengikuti rapat koordinasi penanggulangan bencana asap yang digelar di Korem 174/Anim Ti Waninggap Merauke.
Rapat koordinasi itu diikuti oleh jajaran TNI dan unsur Pemda pada lima kabupaten yang masuk wilayah Korem 174/ATW yakni Bouven Digoel, Merauke, Mappi, Asmat dan Mimika.
Andi Kusworo mengatakan meskipun hingga kini belum terdeteksi titik api (hot spot) di wilayah Kabupaten Mimika, namun wilayah itu menerima dampak kabut asap kiriman dan Merauke dan Mappi.
Bahkan kabut asap yang menyebar di Timika dan sekitarnya dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir semakin pekat sehingga berdampak pada terhentinya seluruh aktivitas penerbangan di Bandara Moses Kilangin Timika.
"Timika akan menerima dampak terus-menerus kalau permasalahan hot spot di Merauke dan Mappi tidak bisa terselesaikan. Kalau penanganan masalah kebakaran di sana semakin lambat maka sudah pasti yang akan menikmati efeknya yaitu orang di Mimika," jelas Dandim.
Ia menambahkan hingga kini sudah dilakukan upaya pemadaman hot spot di wilayah Merauke dan Mappi oleh jajaran TNI bersama pemerintah dan masyarakat setempat, meskipun tim menghadapi kendala lantaran medan yang luas dan sulit dijangkau.
Prajurit TNI yang terlibat dalam penanganan kebakaran lahan di Merauke dan Mappi tersebut yakni dari Yonif 755, Korem 174/ATW, Balak Korem, TNI AU, TNI AL dan lainnya.
Dandim Mimika juga telah berkoordinasi dengan PT Freeport Indonesia untuk menyiapkan tim bala bantuan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk penanganan masalah kebakaran lahan di wilayah Merauke dan Mappi.
"Kami sudah bicarakan dengan Freeport. Jika memang ada kendala, mereka siap membantu," jelasnya.
Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Andi Kusworo yang dihubungi Antara dari Timika, Jumat, mengatakan apabila dibutuhkan maka prajurit TNI dari Timika akan segera diberangkatkan menuju Merauke dan Mappi.
"Untuk aksi internal kita siapkan 111 personel, sedangkan untuk aksi siap membantu di luar Timika sebanyak 100 personel atau satu satuan setingkat kompi. Sekarang dalam posisi menunggu," jelas Dandim Mimika.
Pada Kamis (22/10) Dandim Mimika Andi Kusworo bersama sejumlah pejabat Pemkab Mimika bertolak ke Merauke menggunakan penerbangan pesawat Hercules TNI AU untuk mengikuti rapat koordinasi penanggulangan bencana asap yang digelar di Korem 174/Anim Ti Waninggap Merauke.
Rapat koordinasi itu diikuti oleh jajaran TNI dan unsur Pemda pada lima kabupaten yang masuk wilayah Korem 174/ATW yakni Bouven Digoel, Merauke, Mappi, Asmat dan Mimika.
Andi Kusworo mengatakan meskipun hingga kini belum terdeteksi titik api (hot spot) di wilayah Kabupaten Mimika, namun wilayah itu menerima dampak kabut asap kiriman dan Merauke dan Mappi.
Bahkan kabut asap yang menyebar di Timika dan sekitarnya dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir semakin pekat sehingga berdampak pada terhentinya seluruh aktivitas penerbangan di Bandara Moses Kilangin Timika.
"Timika akan menerima dampak terus-menerus kalau permasalahan hot spot di Merauke dan Mappi tidak bisa terselesaikan. Kalau penanganan masalah kebakaran di sana semakin lambat maka sudah pasti yang akan menikmati efeknya yaitu orang di Mimika," jelas Dandim.
Ia menambahkan hingga kini sudah dilakukan upaya pemadaman hot spot di wilayah Merauke dan Mappi oleh jajaran TNI bersama pemerintah dan masyarakat setempat, meskipun tim menghadapi kendala lantaran medan yang luas dan sulit dijangkau.
Prajurit TNI yang terlibat dalam penanganan kebakaran lahan di Merauke dan Mappi tersebut yakni dari Yonif 755, Korem 174/ATW, Balak Korem, TNI AU, TNI AL dan lainnya.
Dandim Mimika juga telah berkoordinasi dengan PT Freeport Indonesia untuk menyiapkan tim bala bantuan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk penanganan masalah kebakaran lahan di wilayah Merauke dan Mappi.
"Kami sudah bicarakan dengan Freeport. Jika memang ada kendala, mereka siap membantu," jelasnya.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: