Dua pesawat "near miss" di Bandara Hasanuddin
22 Oktober 2015 23:28 WIB
ilustrasi Hanggar Rubuh Pesawat Garuda Indonesia melintas di atas kontruksi hanggar pesawat yang ambruk di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/6). Hanggar yang rubuh pada Maret 2015 tersebut menewaskan lima pekerja dan 12 lainnya mengalami luka-luka. Kasus tersebut hingga kini masih ditangani Polda Sulselbar. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang) ()
Makassar (ANTARA News) - Dua pesawat komersil dilaporkan bersenggolan atau nyaris bertabrakan (near miss) di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
"Berdasarkan laporan yang masuk dari anggota yang bertugas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar bahwa ada dua pesawat yang near miss," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Kamis.
Laporan polisi dari Bandara Sultan Hasanuddin bahwa kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.55 WITA, antara pesawat Lion Air Boeing 737 PK-LOV dengan pesawat haji Garuda.
Dalam laporannya juga, pesawat Garuda yang saat itu tengah proses bongkar (unloading) jamaah haji kelompok terbang (Kloter) 21.
Dia menjelaskan, Capt Pesawat Lion Air PK-LOV saat itu mendapat panduan dari pihak Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Gilang untuk parkir pesawat di Parking Stand 14 melalui Taxiway Echo.
Saat mendekati Parking Stand 12 yang tengah digunakan pesawat haji Garuda (Wamos Air) yang sedang bongkar jamaah haji, salah satu petugas PT Gapura Angkasa melihat kemungkinan terjadinya senggolan.
Petugas Gapura Angkasa tersebut menghentikan pesawat Lion Air PK-LOV dengan melambaikan tangan. Seketika itu juga, Capt Pesawat menghentikan laju pesawatnya.
Pihak Otoritas Bandara, Apron Movement Contro (AMC) dan Manageman Lion Air kemudian mengambil tindakan untuk memerintahkan Capt untuk mematikan mesin dan kemudian ditarik menuju Parking Stand 10.
Setelah kejadian itu, pihak Otoritas Bandara, Airnav dan AMC kemudian melakukan rapat untuk membahas dan melakukan investigasi terkait "near miss" tersebut.
"Berdasarkan laporan yang masuk dari anggota yang bertugas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar bahwa ada dua pesawat yang near miss," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Kamis.
Laporan polisi dari Bandara Sultan Hasanuddin bahwa kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.55 WITA, antara pesawat Lion Air Boeing 737 PK-LOV dengan pesawat haji Garuda.
Dalam laporannya juga, pesawat Garuda yang saat itu tengah proses bongkar (unloading) jamaah haji kelompok terbang (Kloter) 21.
Dia menjelaskan, Capt Pesawat Lion Air PK-LOV saat itu mendapat panduan dari pihak Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Gilang untuk parkir pesawat di Parking Stand 14 melalui Taxiway Echo.
Saat mendekati Parking Stand 12 yang tengah digunakan pesawat haji Garuda (Wamos Air) yang sedang bongkar jamaah haji, salah satu petugas PT Gapura Angkasa melihat kemungkinan terjadinya senggolan.
Petugas Gapura Angkasa tersebut menghentikan pesawat Lion Air PK-LOV dengan melambaikan tangan. Seketika itu juga, Capt Pesawat menghentikan laju pesawatnya.
Pihak Otoritas Bandara, Apron Movement Contro (AMC) dan Manageman Lion Air kemudian mengambil tindakan untuk memerintahkan Capt untuk mematikan mesin dan kemudian ditarik menuju Parking Stand 10.
Setelah kejadian itu, pihak Otoritas Bandara, Airnav dan AMC kemudian melakukan rapat untuk membahas dan melakukan investigasi terkait "near miss" tersebut.
Pewarta: M Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: