Jakarta (ANTARA News) - Banjir di daerah Bekasi hingga Sabtu siang makin luas merambah pemukiman warga akibat derasnya arus air kiriman dari Bogor dan jebolnya beberapa tanggul yang ada di sepanjang Kali Bekasi. Dalam pantauan wartawan ANTARA News menunjukkan, jebolnya tanggul terjadi sejak Jumat malam dan terus meluas ke beberapa tempat di sepanjang arus sungai tersebut. Beberapa perumahan di Bekasi seperti Villa jatirasa, Villa Nusa Indah, Perumahan Kemang IFI, serta perumah Pondok Gede Permai yang sebelumnya tidak terkena Banjir, sejak Jumat malam tergenang air luapan sungai Kali Bekasi dan hingga saat ini ketinggian air terus meningkat mencapai kira-kira 1 meter. Sedangkan pemukiman di sekitar Kali Bekasi juga terus dirambah banjir seiring dengan semakin banyaknya tanggul di sekitar kali yang jebol. Sebuah rumah dari kayu yang masih utuh tampak hanyut di Kali Bekasi. Sementara itu Sabtu siang, listrik telah dipadamkan oleh PLN untuk menghindari hal-hal tak diinginkan. Warga korban banjir menyelamatkan diri dan harta bendanya ke sanak saudaranya yang tidak terkena banjir. Aparat terlihat sedang mengusahakan tempat penampungan. Sementara itu di kompleks perumahan Kartika Wanasari Cibitung serta Bekasi Regency juga mengalami banjir dengan ketinggian genangan air mencapai satu meter, sehingga mengakibatkan sejumlah ruas jalan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Kondisi yang berlangsung sejak Jumat (2/1) itu membuat warga setempat menngintensifkan ronda malam untuk mengantisipasi terjadinya pencurian oleh pihak yang bermaksud memanfaatkan situasi. Sedangkan di Tangerang dilaporkan ratusan warga di kompleks perumahan Ciledug Indah II, masih bertahan di dalam dan di atap rumah untuk menunggu proses evakuasi serta bantuan makanan. "Ada sekitar 300 rumah yang terendam, beberapa warga masih berada di dalam dan di atap rumah," kata Rescue Squad Commander Aksi Cepat Tanggap (ACT) Edi Yudho ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu. Menurut Edi yang juga sedang berada di lokasi, sejumlah warga bertahan di dalam rumah sejak dua hari yang lalu. Mereka terjebak banjir sehingga tidak memiliki akses untuk keluar dari rumah mereka. Sementara itu, berdasarkan pantauannya, sejumlah warga juga bertahan di atap rumah. Hal itu dilakukan warga karena ketinggian air yang berada pada kisaran dua meter hingga menyentuh atap rumah.(*)