Pemerintah siapkan kebijakan optimalkan delapan kawasan ekonomi
22 Oktober 2015 17:10 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Plt Gubernur Banten Rano Karno (kanan) menyaksikan Tari Panen Padi budaya warga Baduy Luar saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata Tanjung Lesung, di Pandeglang, Banten, Senin (23/2). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang mendorong optimalisasi delapan kawasan ekonomi khusus yang sudah ditetapkan sebelumnya.
"Saya meminta langkah-langkah terobosan segera untuk menghidupkan delapan kawasan ekonomi khusus yang telah ditetapkan," kata Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis sore.
Kepala negara menegaskan optimalisasi delapan kawasan ekonomi khusus itu akan membawa dorongan terhadap perekonomian nasional karena mendatangkan investasi, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan ekonomi.
"Akan ada modal masuk, akan ada arus investasi masuk sehingga membuka lowongan pekerjaan sebesar-besarnya," kata Presiden.
Ditambahkan Kepala Negara, "Silakan diberikan insentif, fasilitas kemudahan dan ini akan menjawab keraguan dunia usaha bahwa kita betul-betul ingin kepada mereka kesempatan, kemudahan menjalankan usaha".
Delapan kawasan ekonomi khusus yang telah ditetapkan pemerintah yaitu Sei Mangkei Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara; Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur; Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah; Morotai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Kawasan ekonomi lainnya yaitu Tanjung Api-Api Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan; Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Bante;, Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; dan Belitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Rapat yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, dan sejumlah menteri lainnya itu diperkirakan juga membahas paket kebijakan ekonomi kelima yang akan segera dikeluarkan oleh pemerintah menyusul paket-paket ekonomi sebelumnya.
"Saya meminta langkah-langkah terobosan segera untuk menghidupkan delapan kawasan ekonomi khusus yang telah ditetapkan," kata Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis sore.
Kepala negara menegaskan optimalisasi delapan kawasan ekonomi khusus itu akan membawa dorongan terhadap perekonomian nasional karena mendatangkan investasi, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan ekonomi.
"Akan ada modal masuk, akan ada arus investasi masuk sehingga membuka lowongan pekerjaan sebesar-besarnya," kata Presiden.
Ditambahkan Kepala Negara, "Silakan diberikan insentif, fasilitas kemudahan dan ini akan menjawab keraguan dunia usaha bahwa kita betul-betul ingin kepada mereka kesempatan, kemudahan menjalankan usaha".
Delapan kawasan ekonomi khusus yang telah ditetapkan pemerintah yaitu Sei Mangkei Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara; Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur; Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah; Morotai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Kawasan ekonomi lainnya yaitu Tanjung Api-Api Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan; Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Bante;, Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; dan Belitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Rapat yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, dan sejumlah menteri lainnya itu diperkirakan juga membahas paket kebijakan ekonomi kelima yang akan segera dikeluarkan oleh pemerintah menyusul paket-paket ekonomi sebelumnya.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: