Pekanbaru (ANTARA News) - Terhitung hari ini Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, membuka posko evakuasi bayi dan balita di tiga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), seiring memburuknya kualitas udara setempat hingga level berbahaya.
"Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah membuka posko evakuasi bayi dan balita di Puskesmas rawat Inap Sidomulyo, Puskesmas Rumbai, dan Puskesmas Tenayan Raya," ungkap Kepala BPBD Damkar Pekanbaru, Burhan Gurning, di Pekanbaru, Rabu.
Perintah ini sebut Gurning diterimanya Selasa sore (20/10) mengingat Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) Pekanbaru sudah berada di level berbahaya selama tiga hari berturut-turut.
Gurning yang juga selaku Kepala Tim Satkorlak Penaggulangan Bencana Kabut Asap Kota Pekanbaru menerangkan kemaren sore pihaknya melakukan rapat evaluasi dengan semua satuan kerja terkait, seperti Diskes, BLH BPBD Damkar.
Hasilnya, lanjut dia, menyikapi kondisi kabut asap yang kembali meningkat naik ke level berbahaya, Pemerintah Kota Pekanbaru pun kembali mengaktifkan posko evakuasi bayi dan balita.
"Hanya saja posko evakuasi bagian dua ini tidak lagi dipusatkan di Aula Lantai III Kantor Walikota, akan tetapi dialihkan ke tiga Puskesmas yang terpisah di wilayah Kota Pekanbaru," bebernya.
Dibukanya di Puskesmas menurut analisa Gurning, agar lebih memaksimalkan pelayanan dan langsung ke sumber evakuasi. Bisa lebih dekat menyasar bayi dan balita dari keluarga kurang mampu.
Ditambahkan Gurning bahwa saat ini ketiga Puskesmas sudah dipersiapkan dengan baik dan dilengkapi fasilitas ranjang bayi, Air Purifire atau pembersih udara, serta fasilitas lainnya termasuk logistik yang diperlukan seperti pempers dan susu bayi.
"Pelayanan dan fasilitas yang kami siapkan di posko evakuasi Puskesmas sama dengan fasilitas dan pelayanan yang pernah kami berikan saat di posko evakuasi bayi lantai III Kantor Walikota sebelumnya,"tutur Gurning.
Gurning menambahkan Posko juga akan menyediakan makanan dan nutrisi bayi serta kebutuhan konsumsi ibu bayi. Termasuk petugas jaga dan para medis diasiakan 24 jam.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, yang saat ini berada di Jakarta, guna mengikuti acara di Istana Negara, lewat celuler menjelaskan bahwa pembukaan posko evakuasi bayi dan balita ini memang sengaja di tiga puskesmas berbeda agar mudah dijangkau oleh masyarakat yang memerlukan bantuan evakuasi.
"Posko evakuasi balita memang kami siapkan di tiga puskesmas tersebut, tetapi 17 Puskesmas dan 31 Pustu tetap dalam kondisi siaga melayani masyarakat yang terpapar kabut asap, dan pelayanan yang diberikan di semua puskesmas tersebut adalah gratis," tandasnya.
Berbicara teknis evakuasi, Wako menambahkan, akan bekerjasama dengan Lurah dan Camat setempat.
"Bagi keluarga bayi dari keluarga miskin yang ingin dievakuasi cukup melapor ke Puskesmas atau Pustu terdekat, selanjutnya petugas akan menjemput atau mengantar ke Posko evakuasi dengan menggunakan mobil ambulance puskesmas atau mobil tim Satkorlak yang memang sudah dipersiapkan," bebernya.
Data ISPU yang diterbitkan Badan Lingkungan Hidup Pekanbaru, kualitas udara pada Rabu pagi pukul 07.00 WIB pada tiga titik papan ISPU seperti di Kulim 402 Psi, Sukajadi 393,87 Psi dan Tampan 546,54 Psi dengan jarak pandang di kota 200 meter.
Pekanbaru aktifkan posko evakuasi bayi dan balita
21 Oktober 2015 12:41 WIB
Pekanbaru Kembali Diselimuti Asap Sejumlah kendaraan melintas diatas jembatan Siak III ketika kabut asap kiriman kembali menyelimuti Pekanbaru, Riau, Minggu (11/10). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Pewarta: Netty Mindrayani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: