BMKG tambah stasiun iklim di Yogyakarta
21 Oktober 2015 10:19 WIB
Ilustrasi--Petugas BMKG mengamati citra satelit di Ruang Operasional Metereologi di Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta, Rabu (10/4).(FOTO ANTARA/Zabur Karuru)
Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menambah stasiun pengamatan iklim di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pembangunan Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca BMKG ini menjadi bagian pelayanan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika di Yogyakarta dan sekitarnya," kata Sekretaris Utama BMKG Widada Sulistya di kawasan Jalan Kabupaten, Sleman, Yogyakarta, Rabu.
Stasiun klimatologi itu akan menjadi sarana pengumpul informasi iklim di area Yogyakarta dan sekitarnya.
Selain itu BMKG juga sedang membangun fasilitas radar cuaca di Yogyakarta.
"Dengan terbangunnya Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca BMKG ini diharapkan seluruh warga Yogyakarta bisa mendapatkan pelayanan informasi cuaca, iklim dan kegempaan lebih cepat, tepat dan akurat," katanya.
Dua fasilitas pengamatan fenomena alam itu, menurut Widada, akan memudahkan masyarakat mengantisipasi berbagai kejadian seperti cuaca dan iklim ekstrim. Data-data dari kedua fasilitas itu juga bisa menjadi masukan dalam penyusunan rencana pembangunan.
BMKG sebelumnya telah membangun Stasiun Geofisika di Gamping, Sleman, Yogyakarta, untuk mengamati aktivitas kegempaan.
"Pembangunan Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca BMKG ini menjadi bagian pelayanan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika di Yogyakarta dan sekitarnya," kata Sekretaris Utama BMKG Widada Sulistya di kawasan Jalan Kabupaten, Sleman, Yogyakarta, Rabu.
Stasiun klimatologi itu akan menjadi sarana pengumpul informasi iklim di area Yogyakarta dan sekitarnya.
Selain itu BMKG juga sedang membangun fasilitas radar cuaca di Yogyakarta.
"Dengan terbangunnya Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca BMKG ini diharapkan seluruh warga Yogyakarta bisa mendapatkan pelayanan informasi cuaca, iklim dan kegempaan lebih cepat, tepat dan akurat," katanya.
Dua fasilitas pengamatan fenomena alam itu, menurut Widada, akan memudahkan masyarakat mengantisipasi berbagai kejadian seperti cuaca dan iklim ekstrim. Data-data dari kedua fasilitas itu juga bisa menjadi masukan dalam penyusunan rencana pembangunan.
BMKG sebelumnya telah membangun Stasiun Geofisika di Gamping, Sleman, Yogyakarta, untuk mengamati aktivitas kegempaan.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: