Hanura kaget Dewi Yasin Limpo ditangkap KPK
21 Oktober 2015 05:02 WIB
Anggota DPR Fraksi Hanura Dewie Yasin Limpo (tengah) berada di mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/10) dini hari. Dewie resmi ditahan KPK terkait kasus dugaan pengurusan izin Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Papua untuk tahun anggaran 2016. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Makassar (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura Sulawesi Selatan Ambo Dalle mengaku kaget atas penangkapan anggota DPR Dewi Yasin Limpo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan suap megaproyek di provinsi ini.
"Tertangkap? Saya hanya mendengar itu dari teman karena informasinya cepat, sudah dihubungi berkali-kali tapi sulit tembus," kata Ambo kepada Antara dari Makassar, semalam.
Dia belum bisa memastikan kabar penangkapan politisi Hanura asal Sulawesi Selatan itu dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK Selasa malam pukul 18.45 WIB pada suatu tempat di Jakarta.
"Kapan, di mana penangkapannya, saya tidak tahu persis. Sejuh ini belum ada kabar pasti dari DPP, kalau informasi beredar di media saya sudah dengar," ujarnya kepada wartawan.
Dia mengatakan belum mendapat pernyataan resmi dari DPP Hanura tentang ihwal penangkapan itu, kendati kabar penangkapan sudah tersebar luas di media elektronik dan online, bahkan media sosial.
Hingga Rabu, 21 Oktober dinihari dia masih menunggu kepastian atas penangkapan mantan anggota DPRD Sulsel ini.
Dewi Yasin Limpo tertangkap tangan bersama tujuh orang lainnya yang diduga rekanan yang akan mengerjakan megaproyek di Sulawesi Selatan.
Dewi adalah anggota Komisi VII DPR RI membidangi infrastruktur, sedangkan di DPP Hanura dia menjadi salah satu ketua partai.
Dewi tertangkap tangan KPK atas dugaan suap terkait tiga proyek di Sulawesi Selatan seperti proyek jalan lingkar tengah, lingkar luar, dan jalan layang yang menghubungkan Maros-Bone.
Saat ini proyek ini masih dalam pembahasan untuk RAPBN 2016. Tiga megaproyek ini akan dimulai 2015 dan dikerjakan selama tiga tahun (multiyears).
"Tertangkap? Saya hanya mendengar itu dari teman karena informasinya cepat, sudah dihubungi berkali-kali tapi sulit tembus," kata Ambo kepada Antara dari Makassar, semalam.
Dia belum bisa memastikan kabar penangkapan politisi Hanura asal Sulawesi Selatan itu dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK Selasa malam pukul 18.45 WIB pada suatu tempat di Jakarta.
"Kapan, di mana penangkapannya, saya tidak tahu persis. Sejuh ini belum ada kabar pasti dari DPP, kalau informasi beredar di media saya sudah dengar," ujarnya kepada wartawan.
Dia mengatakan belum mendapat pernyataan resmi dari DPP Hanura tentang ihwal penangkapan itu, kendati kabar penangkapan sudah tersebar luas di media elektronik dan online, bahkan media sosial.
Hingga Rabu, 21 Oktober dinihari dia masih menunggu kepastian atas penangkapan mantan anggota DPRD Sulsel ini.
Dewi Yasin Limpo tertangkap tangan bersama tujuh orang lainnya yang diduga rekanan yang akan mengerjakan megaproyek di Sulawesi Selatan.
Dewi adalah anggota Komisi VII DPR RI membidangi infrastruktur, sedangkan di DPP Hanura dia menjadi salah satu ketua partai.
Dewi tertangkap tangan KPK atas dugaan suap terkait tiga proyek di Sulawesi Selatan seperti proyek jalan lingkar tengah, lingkar luar, dan jalan layang yang menghubungkan Maros-Bone.
Saat ini proyek ini masih dalam pembahasan untuk RAPBN 2016. Tiga megaproyek ini akan dimulai 2015 dan dikerjakan selama tiga tahun (multiyears).
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: