Bima Arya kembalikan Bogor sebagai tempat peristirahatan
20 Oktober 2015 23:53 WIB
ilustrasi Pejalan kaki melintasi instalasi patung dalam pameran seni rupa Menilik Ruang Publik di jalan jembatan Underpass, Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (12/10). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan pihaknya terus berupaya berbenah dengan melakukan pembangunan di segala bidang untuk mengembalikan masa keemasan Bogor sebagai tempat peristirahatan.
"Kota Bogor saat ini telah dan sedang membangun beberapa ruang terbuka hijau dengan merevitalisasi dan membangun taman-taman baru yang ada di sejumlah titik," kata Bima Arya saat menghadiri workshop bagi para Top Manager perusahaan besar internasional di Bogor, Jabar, Selasa.
Bima menyebutkan, ia akan mengganti predikat Kota Sejuta Angkot yang sempat disandang Kota Bogor menjadi Kota Sejuta Taman, melalui program pembangunan ruang terbuka hijau yang kian digalakkannya.
Menurut dia, langkah tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum yang membantu dalam membangun taman serta mendirikan monumen Plaza Tugu Kujang dan Gapura Pecinan dalam program Kota Pusaka.
"Saatnya Pemerintah kota Bogor bekerja keras mewujudkan kota yang nyaman dan sejuk," kata Bima.
Bima mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk mewujudkan harapan tersebut adalah mengajak semua pihak yang ahli di bidangnya untuk berpartisipasi mewujudkan kota hijau (green city) dengan memanfaatkan inovasi yang mampu memberikan manfaat bagi Kota Bogor dalam jangka waktu panjang.
Dalam Forum Top Manager yang diselenggarakan oleh Project Management Institute (PMI), Bima juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bogor memiliki program satu hari tanpa kendaraan dinas yang diberlakukan setiap Senin.
"Setiap Senin pegawai diberikan dua pilihan untuk menggunakan kendaraan umum atau menaiki sepeda," katanya.
Workshop PMI mengangkat tema "Beyond or Behind : Advancing Business Transformation with Innovative Project Managemen" dihadiri para top manager dari sejumlah perusahaan besar internasional. Kegiatan serupa juga sudah pernah diselenggarakan di Bali, Bandung, Pelembang dan Yogyakarta.
Presiden PMI chapter Indonesia Arisman Indrawan menambahkan workshop para top manager ini berlangsung selama dua hari yakni 19 hingga 20 Oktober di Bogor. Diikuti lebih dari 200 peserta dan menghadirkan 16 narasumber yang berasal dari beberapan negara.
Presiden dan CEO of Project Managemen Institute (PMI), Mark A Langley mengapresiasi keberhasilan PMI chapter Indonesia atas sinergitas yang berkarakter antara inovasi dalam teknologi sehingga membuat pekerjaan tanpa ada batasnya.
"Dengan bergabung dalam workshop ini, kita semua memiliki komitmen untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan kita," katanya.
"Kota Bogor saat ini telah dan sedang membangun beberapa ruang terbuka hijau dengan merevitalisasi dan membangun taman-taman baru yang ada di sejumlah titik," kata Bima Arya saat menghadiri workshop bagi para Top Manager perusahaan besar internasional di Bogor, Jabar, Selasa.
Bima menyebutkan, ia akan mengganti predikat Kota Sejuta Angkot yang sempat disandang Kota Bogor menjadi Kota Sejuta Taman, melalui program pembangunan ruang terbuka hijau yang kian digalakkannya.
Menurut dia, langkah tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum yang membantu dalam membangun taman serta mendirikan monumen Plaza Tugu Kujang dan Gapura Pecinan dalam program Kota Pusaka.
"Saatnya Pemerintah kota Bogor bekerja keras mewujudkan kota yang nyaman dan sejuk," kata Bima.
Bima mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk mewujudkan harapan tersebut adalah mengajak semua pihak yang ahli di bidangnya untuk berpartisipasi mewujudkan kota hijau (green city) dengan memanfaatkan inovasi yang mampu memberikan manfaat bagi Kota Bogor dalam jangka waktu panjang.
Dalam Forum Top Manager yang diselenggarakan oleh Project Management Institute (PMI), Bima juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bogor memiliki program satu hari tanpa kendaraan dinas yang diberlakukan setiap Senin.
"Setiap Senin pegawai diberikan dua pilihan untuk menggunakan kendaraan umum atau menaiki sepeda," katanya.
Workshop PMI mengangkat tema "Beyond or Behind : Advancing Business Transformation with Innovative Project Managemen" dihadiri para top manager dari sejumlah perusahaan besar internasional. Kegiatan serupa juga sudah pernah diselenggarakan di Bali, Bandung, Pelembang dan Yogyakarta.
Presiden PMI chapter Indonesia Arisman Indrawan menambahkan workshop para top manager ini berlangsung selama dua hari yakni 19 hingga 20 Oktober di Bogor. Diikuti lebih dari 200 peserta dan menghadirkan 16 narasumber yang berasal dari beberapan negara.
Presiden dan CEO of Project Managemen Institute (PMI), Mark A Langley mengapresiasi keberhasilan PMI chapter Indonesia atas sinergitas yang berkarakter antara inovasi dalam teknologi sehingga membuat pekerjaan tanpa ada batasnya.
"Dengan bergabung dalam workshop ini, kita semua memiliki komitmen untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan kita," katanya.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: