Koba (ANTARA News) - Kabut asap tebal menyelimuti sebagian wilayah di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung sehingga cukup mengganggu jarak pandang terutama bagi warga yang berkendaraan.

"Kabut asap sebelumnya sempat hilang, namun dalam beberapa hari ini kembali muncul padahal tidak ada lagi titik kebakaran hutan di daerah ini," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Bangka Tengah, Kaharudin di Koba, Selasa.

Ia menjelaskan kabut asap tersebut sangat pekat dan muncul pada jam-jam tertentu yaitu larut malam hingga pagi hari terutama di sepanjang ruas jalan Koba menuju Kota Pangkalpinang.

"Namun sudah bisa dipastikan kabut asap ini bukan bersumber dari lahan yang terbakar, melainkan kabut kiriman dari luar daerah," katanya.

Ia menyatakan kebakaran hutan sudah berhasil dipadamkan sejak seminggu terakhir dan tidak ada lagi titik api kendati musim kemarau masih berlangsung.

"Sudah bisa dipastikan kabut asap ini kiriman dari luar daerah, namun kami belum bisa memastikan dari daerah mana dan yang pasti warga harus berhati-hati," ujarnya.

BNPB sebelum sempat menetapkan status siaga kebakaran selama satu bulan lebih dan hingga sekarang masih tetap waspada kendati posko penanggulangan bencana sudah ditutup.

"Tetapi anggota kami tetap siaga selama 24 jam untuk mengantisipasi dan mengatasi musibah kebakaran yang terjadi pada musim kemarau," ujarnya.

Menurut dia, ada beberapa pemicu kebakaran hutan di Bangka Tengah di antaranya adalah musim kemarau panjang membuat hutan kering kerontang dan akibat ulah sebagian warga membakar lahan untuk berkebun.

"Kadang-kadang warga memanfaatkan musim kemarau membakar lahan untuk berkebun tanpa memperhatikan risiko kebakaran tersebut akan meluas dan membakar hutan dalam skala besar," ujarnya.