449 prajurit Raider kembali dari perbatasan RI-PNG
20 Oktober 2015 17:52 WIB
Ilustrasi. Prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri 400/Raider yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG) bersiap memasuki pesawat Hercules, di Lanumad A. Yani Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/11). Pasukan elite Kodam IV/Diponegoro itu akan bertugas selama sembilan bulan diperbatasan RI-PNG untuk melakukan tugas pembinaan teritorial dan menjaga patok batas negara. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Semarang (ANTARA News) - 449 prajurit Batalyon Infanteri 400 Raider kembali ke kesatuannya di Semarang setelah selesai melaksanakan tugasnya di perbatasan RI dan Papua Nugini.
Ratusan prajurit yang telah ditunggu keluarganya di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa, tersebut diangkut dengan menggunakan KRI Teluk Hading.
Kedatangan prajurit tersebut disambut langsung oleh Kepala Staf Kodam IV/ Diponegoro Brigadir Jenderal Joni Supriyanto.
Joni menyampaikan terima kasih atas pengabdian para prajurit selama bertugas.
"Penugasan ini memberi pengalaman berharga," katanya.
Sepulang bertugas, ia meminta seluruh prajurit segera berkonsolidasi dan mengecek seluruh perbekalan dan persenjataan.
Selain itu, ia juga meminta para prajurit untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
Ia menjelaskan wilayah Papua merupakan endemis penyakit malaria.
Ia mengungkapkan masih ada sejumlah prajurit yang harus dirawat karena terserang malaria.
Setelah kembali ke kesatuannya, Joni menjelaskan tentang tugas yang menanti para prajurit dalam menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada 9 Desember 2015.
Ratusan prajurit yang telah ditunggu keluarganya di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa, tersebut diangkut dengan menggunakan KRI Teluk Hading.
Kedatangan prajurit tersebut disambut langsung oleh Kepala Staf Kodam IV/ Diponegoro Brigadir Jenderal Joni Supriyanto.
Joni menyampaikan terima kasih atas pengabdian para prajurit selama bertugas.
"Penugasan ini memberi pengalaman berharga," katanya.
Sepulang bertugas, ia meminta seluruh prajurit segera berkonsolidasi dan mengecek seluruh perbekalan dan persenjataan.
Selain itu, ia juga meminta para prajurit untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
Ia menjelaskan wilayah Papua merupakan endemis penyakit malaria.
Ia mengungkapkan masih ada sejumlah prajurit yang harus dirawat karena terserang malaria.
Setelah kembali ke kesatuannya, Joni menjelaskan tentang tugas yang menanti para prajurit dalam menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada 9 Desember 2015.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: