Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pembangunan tol laut untuk keseluruhan pulau masih membutuhkan banyak stakeholder atau pihak yang berkepentingan untuk merealisasikannya.
"Pengertiannya tol laut itu untuk meningkatkan kapasitas transportasi laut, guna melayanai semua pulau di Indonesia, dengan biaya logistik efisien, itu saja," kata Ignasius Jonan usai menghadiri diskusi satu tahun Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa.
Ia juga mengatakan masih banyak membutuhkan pihak yang berkompeten, baik masalah teknis ataupun nonteknis.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyatakan terkait perkembangan tol laut, telah menyuntikkan subsidi kepada kapal-kapal barang yang diperuntukkan melintasi enam rute tol laut.
"Tahun ini disiapkan, Perpres-nya sudah ada, tinggal persiapan kapal mau diresmikan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit.
Bobby menyebutkan nilai subsidi tersebut Rp100 miliar diperuntukan untuk kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), karena penugasan tol laut untuk kapal pemerintah.
"Karena penugasan harus kapal-kapal pemerintah, kalau swasta harus lelang," ucapnya.
Enam rute tersebut, di antaranya, Jakarta-Serui-Nabire-Wasior-Manokwari-Biak-Jakarta, Surabaya-Tual-Fakfak-Kaimana-Timika-Surabaya, Surabaya-Tual-Dobo-Agats-Merauke-Saumlaki-Surabaya, Surabaya-Reo-Maumere-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Surabaya, Jakarta-Tobelo-Gebe-Buli-Ternate-Galela-Jakarta, dan Jakarta-Kijang-Letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Jakarta.
Kemenhub menyatakan menyerahkan 15 kapal semikontainer kepada Pelni untuk mengoperasikan rute-rute tol laut.
Bobby menjelaskan penyerahan kapal tersebut untuk mempercepat program tol laut agar para pemilik barang atau pengusaha di daerah-daerah, terutama di wilayah Timur memiliki kepastian adanya kapal yang melintas.
Menhub: tol laut butuh banyak stakeholder
20 Oktober 2015 16:41 WIB
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: