Padang Panjang (ANTARA News) - Anggota Pertubuhan Peladang Negeri Sembilan, Malaysia, mengujungi Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, untuk mempelajari sistem pertanian setempat.
"Kami melihat ada perbedaan cara bercocok tanam dari peladang di Negeri Sembilan dengan petani yang ada di Padang Panjang ini," kata pemimpin rombongan Pertubuhan Peladang Negeri Sembilan Datuk Ibrahim ketika berkunjung ke Padang Panjang, Selasa.
Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis, pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta Kepala Dinas Pertanian serta pejabat dari instansi terkait menjamu rombongan dari Negeri Sembilan yang terdiri atas 30 orang dan bertukar pengalaman soal pertanian.
"Kami di Negeri Sembilan bisa menghasilkan produktivitas padi sekali panen tiga sampai empat ton per hektare," katanya.
Namun hasil itu menurut dia masih jauh di bawah produktivitas lahan padi Padang Panjang yang mencapai lima sampai delapan ton per hektare.
"Kami butuh pengetahuan yang lebih dari sistem pertanian Padang Panjang ini," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Panjang Candra mengatakan selama ini produksi padi Padang Panjang selalu surplus, melebihi kebutuhan masyarakat setempat, sehingga sebagian dijual ke luar daerah.
"Kami memiliki lahan pertanian sekitar 630 hektare, sebagian besar lahan organik yang bisa meningkatkan hasil pertanian," katanya.
Rombongan peladang dari Negeri Sembilan akan berada di Padang Panjang selama tiga hari untuk melihat langsung produksi pertanian, dan peternakan.
"Nanti kami akan ajak bapak-bapak langsung melihat lahan pertanian, produk perikanan dan peternakan yang ada di Padang Panjang ini," kata Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Padang Panjang, Soni Budaya Putra.
Peladang Malaysia pelajari sistem pertanian Padang Panjang
20 Oktober 2015 14:21 WIB
Lahan padi di daerah Simabua, Kecamatan Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (12/6). (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)
Pewarta: Altas Maulana dan Zulham Beni Kusuma
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: