Dresden, Jerman (ANTARA News) - Gerakan anti-Islam di Jerman PEGIDA menggelar unjuk rasa besar-besaran Senin waktu setempat untuk memprotes keputusan pemerintah yang menampung ratusan ribu pengungsi Timur Tengah.
PEGIDA atau Patriot Eropa Melawan Islamisasi Barat nyaris melempem setelah pemimpinnya mundur karena sebuah foto yang memperlihatkannya berpose seperti Hitler.
Namun gerakan ini merebak lagi setelah keputusan Kanselir Angela Merkel menerima pengungsi yang mendekati satu juta tahun ini yang disebut Merkel akan bermanfaat bagi rakyat Jerman yang kebanyakan menua, di masa mendatang.
Jumlah demonstran ini disebut-sebut antara 15-20.000 orang, sedangkan demonstrasi tandingan berkekuatan 14.000 demonstran malah mendesak rakyat untuk menyambut para pengungsi.
Para pendukung PEGIDA mengibarkan bendera nasional Jerman sambil mengusung poster-poster bertuliskan, "Setiap orang semestinya memiliki negaranya, bukan setiap orang menguasai setiap jengkal Jerman". Mereka berteriak, "Deportasikan! Deportasikan!" dan "Merkel mesti mundur!"
"Kami hanyalah orang biasa yang takut pada apa yang akan terjadi. Sebagai warga negara Jerman yang membayar pajak, Anda mereka Anda dibajak," kata pria berprofesi mekanik dan berusia 37 tahun bernama Patrick.
Sebaliknya, demonstran pendukung pengungsi berkata, "Katakan keras-keras, katakan tegas, pengungsi di sambut di sini!"
PEGIDA memiliki lebih dari 172.000 'like' di laman Facebook-nya dan menginginkan Jerman menghentikan segera pencarian pengungsi.
Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere menyebut para penggerak PEGIDA "para ekstremis sayap kanan, demikian Reuters.
Jerman diguncang demo anti-Islam akibat banjir pengungsi
20 Oktober 2015 06:00 WIB
Jerman diguncang demonstrasi anti-islamisasi dan anti asing, terutama di Dresden (Reuters)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: