BNPB : enam kecamatan di Medan terendam banjir
19 Oktober 2015 21:27 WIB
Evakuasi Warga Banjir Petugas Basarnas Kantor SAR Medan mengevakuasi seorang warga yang sakit saat banjir di Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara, Senin (19/10). Hujan deras yang terjadi Minggu (18/10) malam dan meluapnya Sungai Babura menyebabkan ratusan rumah di sejumlah kecamatan di Medan terendam air. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa enam kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara terendam banjir.
"Enam kecamatan yang terendam banjir adalah Medan Baru, Medan Selayang, Medan Johor, Medan Petisah, Medan Polonia dan Medan Marelan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan, ada sekitar 6.000 rumah yang terendam akibat bencana banjir tersebut.
Banjir tersebut, kata dia, terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.
"Ketika sebagian besar wilayah Indonesia kekeringan dan mengalami kebakaran hutan dan lahan, di Kota Medan, Sumatera Utara malah terjadi banjir akibat hujan deras," katanya.
Hujan tersebut, kata dia, terjadi pada Senin pukul 03.00 WIB.
Hingga saat ini, kata dia, instansi terkait telah melakukan penanganan banjir tersebut.
"Berdasarkan laporan yang masuk ke BNPB diketahui bahwa tidak ada korban jiwa akibat banjir itu," katanya.
Namun demikian, kata dia, ada sekitar 450 Jiwa yang mengungsi di halaman Masjid Al-Musadiqin, Medan Johor.
Sementara itu, ketinggian air di lokasi banjir, kata dia, sekitar satu hingga dua meter namun pada saat ini sudah berangsur surut.
"BPBD Kota Medan telah melakukan evakuasi, pendataan dan memberikan bantuan logistik berupa makanan siap saji," katanya.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan.
"Enam kecamatan yang terendam banjir adalah Medan Baru, Medan Selayang, Medan Johor, Medan Petisah, Medan Polonia dan Medan Marelan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan, ada sekitar 6.000 rumah yang terendam akibat bencana banjir tersebut.
Banjir tersebut, kata dia, terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.
"Ketika sebagian besar wilayah Indonesia kekeringan dan mengalami kebakaran hutan dan lahan, di Kota Medan, Sumatera Utara malah terjadi banjir akibat hujan deras," katanya.
Hujan tersebut, kata dia, terjadi pada Senin pukul 03.00 WIB.
Hingga saat ini, kata dia, instansi terkait telah melakukan penanganan banjir tersebut.
"Berdasarkan laporan yang masuk ke BNPB diketahui bahwa tidak ada korban jiwa akibat banjir itu," katanya.
Namun demikian, kata dia, ada sekitar 450 Jiwa yang mengungsi di halaman Masjid Al-Musadiqin, Medan Johor.
Sementara itu, ketinggian air di lokasi banjir, kata dia, sekitar satu hingga dua meter namun pada saat ini sudah berangsur surut.
"BPBD Kota Medan telah melakukan evakuasi, pendataan dan memberikan bantuan logistik berupa makanan siap saji," katanya.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: