PDB Tiongkok kuartal ketiga turun jadi 6,9 persen
19 Oktober 2015 15:45 WIB
Seorang investor melihat ponselnya di depan papan elektronik menunjukkan infromasi saham di bursa efek Jiujiang, provinsi Jiangxi, Tiongkok, Senin (10/8). Saham Tiongkok melonjak lebih dari 4 persen kemarin dengan kemungkinan restru. (REUTERS/Stringer)
Beijing (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat menjadi 6,9 persen pada kuartal ketiga, kata pihak berwenang di ekonomi terbesar kedua dunia, Senin.
Angka yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) itu terburuk selama lebih dari enam tahun, meskipun angka itu sedikit di atas median proyeksi dalam jajak pendapat para analis oleh AFP.
Sebagai perdagangan terbesar dunia dan pasar raksasa untuk dirinya sendiri, Tiongkok merupakan pendorong utama ekonomi global. Namun kekhawatiran akan r ekonomi Tiongkok membuat bursa saham di seluruh dunia telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir.
Data pada Senin adalah konfirmasi resmi pertama kekhawatiran investor atas PDB sejak kemerosotan pasar saham Tiongkok selama musim panas, menyusul devaluasi mata uang mengejutkan pada Agustus.
Seorang juru bicara NBS menggambarkan penurunan sebagai "sedikit melambat" tetapi mengatakan ekonomi masih berjalan dalam "kisaran yang tepat".
PDB Tiongkok tumbuh 7,3 persen pada tahun lalu, laju paling lambat sejak 1990, dan 7,0 persen di masing-masing pada kuartal pertama dan kedua tahun ini.
Beijing telah menetapkan target "sekitar tujuh persen" untuk pertumbuhan tahun ini.
(A026/A011)
Angka yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) itu terburuk selama lebih dari enam tahun, meskipun angka itu sedikit di atas median proyeksi dalam jajak pendapat para analis oleh AFP.
Sebagai perdagangan terbesar dunia dan pasar raksasa untuk dirinya sendiri, Tiongkok merupakan pendorong utama ekonomi global. Namun kekhawatiran akan r ekonomi Tiongkok membuat bursa saham di seluruh dunia telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir.
Data pada Senin adalah konfirmasi resmi pertama kekhawatiran investor atas PDB sejak kemerosotan pasar saham Tiongkok selama musim panas, menyusul devaluasi mata uang mengejutkan pada Agustus.
Seorang juru bicara NBS menggambarkan penurunan sebagai "sedikit melambat" tetapi mengatakan ekonomi masih berjalan dalam "kisaran yang tepat".
PDB Tiongkok tumbuh 7,3 persen pada tahun lalu, laju paling lambat sejak 1990, dan 7,0 persen di masing-masing pada kuartal pertama dan kedua tahun ini.
Beijing telah menetapkan target "sekitar tujuh persen" untuk pertumbuhan tahun ini.
(A026/A011)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: