Jakarta (ANTARA News) - Manejer Persib Bandung Umuh Muchtar menjamin bobotoh (pendukung Persib) tidak akan berulah pada saat final sepak bola Piala Presiden 2015 yang diselenggarakan pada Minggu (18/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

"Dengan adanya pertemuan ini, kita (Persib) dapat dengan nyaman dan tidak ada lagi ricuh," kata Umuh saat koordinasi pengaman final Piala Presiden di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.

Dia juga berharap pertemuan tersebut dapat menjadi momen persahabatan bagi kedua belah pihak yang berseteru.

"Dulu pernah saat bertanding, GBK diisi sekitar 120 ribu penonton dan tidak terjadi kerusuhan sama sekali. Saya ingin momen tersebut terulang kembali, saya yakin besok tidak terjadi apa-apa." kata Umuh.

Bandung pun siap menerima jika Persija dan Jakmania bertandang ke kota yang sejuk itu.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian melakukan rapat pengamanan pertandingan final Piala Presiden di Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ), Jakarta, Jumat.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Ketua Panitia Pengarah Piala Presiden Maruarar Sirait untuk berkoordinasi kesiapan pertandingan final Piala Presiden antara Sriwijaya FC melawan Persib Bandung.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar dan juga Ketua Umum Jakmania Ricard Ahmad.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil datang lebih dulu ke BPMJ Polda Metro Jaya, disusul oleh Kapolda Metro Jaya yang datang bersamaan dengan Gubernur DKI dan Ketua "Steering Committe" Piala Presiden.

Rapat tersebut juga tampak dihadiri oleh suporter Persija Jakarta, Persib Bandung dan personel TNI dari Kodam Jaya.

Dalam rapat tersebut Gubernur DKI Jakarta selaku pemilik wilayah akan memberikan arahan untuk kesiapan pelaksanaan pertandingan final Piala Presiden.

Kesiapan pengamanan dilakukan lantaran klub Persib Bandung yang menjadi rival Persija Jakarta memiliki sejarah konflik dan perselisihan yang menimbulkan korban jiwa.