Timika (ANTARA News) - Penerbangan dari dan ke Bandara Moses Kilangin Timika, Papua, Jumat pagi hingga siang lumpuh total akibat kabut asap yang semakin tebal di wilayah itu, kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika John Rettob yang bahkan menyatakan penerbangan telah lumpuh sejak kemarin (15/10).

Kemarin hanya ada satu maskapai yang mendarat di bandara ini, namun pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Denpasar-Timika-Jayapura itu memutuskan langsung terbang lagi ke Denpasar karena bandara ditutupi asap tebal.

Hari ini, semua maskapai membatalkan penerbangan ke Timika.

"Tadi siang sekitar pukul 13.00 WIT kami memutuskan bahwa tidak ada lagi pesawat yang masuk Timika karena kabut asap semakin pekat dengan jarak pandang hanya sekitar 400 meter. Kita berharap mudah-mudahan esok kondisi cuaca jauh lebih baik sehingga semua aktivitas penerbangan kembali normal," kata John.

John mengaku menerima telefon dari para penumpang yang berada di Jakarta, Denpasar, Makassar dan Jayapura yang menanyakan kondisi cuaca di Timika. Para penumpang mengaku tidak mendapat kepastian jadwal keberangkatan mereka kembali ke Timika.

"Kami sudah berupaya menjelaskan kepada para penumpang bahwa sebenarnya mereka bukan diterlantarkan, tetapi kondisi cuaca kita di Timika memang demikian. Para pilot dari semua operator penerbangan juga masih menunggu kondisi cuaca di Timika bisa membaik atau tidak. Kalau kondisi cuaca baik maka tentu pesawat bisa berangkat, demikianpun sebaliknya," ujar John.

Kabut asap yang menutupi Kota Timika merupakan kabut asap kiriman dari wilayah Merauke, Mappi dan sekitarnya.

Prakirawan pada Stasiun Meteorologi Kelas III Timika Fitria Nur Fadillah mengatakan berdasarkan data pantauan satelit ada beberapa titik api di Merauke, Mappi dan sekitarnya yang kini terus bertambah sehingga memicu kabut asap pekat di sejumlah wilayah pesisir selatan Papua seperti Timika dan Asmat.

Ia mengatakan asap yang ditimbulkan akibat kebakaran di wilayah Merauke dan sekitarnya itu menimbulkan efek yang sangat terasa di wilayah Timika dan daerah lain di pesisir selatan Papua.