Karena asap sekolah di Palangka Raya kembali diliburkan
16 Oktober 2015 12:12 WIB
Dokumentasi mahasiswa dari Gerakan Aliansi Sumsel Melawan Asap (G.ASMA) melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor gubernur Sumatera Selatan, Palembang. Selasa (13/10/15). Mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas yang ada di Palembang ini menuntut pemerintah Provinsi Sumatera Selatan segera meningkatkan status bencana asap di Sumsel menjadi tanggap darurat dan Bencana Nasional. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) Sekolah dari tingkat TK hingga SMA di Kota Palangka Raya kembali diliburkan karena kondisi kabut asap di wilayah setempat sangat pekat dan indeks standar pencemaran udara mencapai 1889,06 pm10.
Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Palangka Raya para siswa dipulangkan dan aktivitas belajar pada tanggap 17 Oktober 2015 ditiadakan, kata Guru SMP Katolik Palangka Raya Hertiani, Jumat.
"Para siswa akan kembali masuk sekolah, Senin (19/10) pada pukul 07.00 wib. mengantisipasi ketertinggalan materi pelajaran, para guru telah memberikan tugas kepada siswa," kata Hertiani.
Menurut perempuan lulusan Universitas Palangka Raya ini, kabut asap selalu terjadi setiap tahun di Provinsi Kalimantan Tengah, namun sekarang ini merupakan yang terpanjang dan terparah.
Dia pun berharap Pemerintah melakukan tindakan cepat menanggulangi kabut asap ini, dan menindaktegas pelaku pembakar lahan agar tidak terjadi lagi di tahun yang akan datang.
"Kasihan para siswa menjadi terganggu dan tertinggal materi pelajaran akibat kabut asap. Libur kali ini kan yang kelima kalinya terpaksa dilakukan. Tolong segera dihentikanlah," kata Hertiani.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya sudah meliburkan sekolah sejak 10-16 September 2015, diperpanjang lagi 17-23 September 2015, dilanjutkan 25 September sampai 2 Oktober, memperpanjang lagi dari 3-6 Oktober, dan kembali meliburkan para siswa dari 16-17 oktober 2015.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya, Norma Hikmah, mengatakan, memperpanjang libur tersebut telah dikoordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dan wakil wali kota.
Keputusan ini terpaksa dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak buruk kabut asap terhadap peserta didik, khususnya di Palangka Raya. Jangan sampai peserta didik sakit karena kabut asap
Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Palangka Raya para siswa dipulangkan dan aktivitas belajar pada tanggap 17 Oktober 2015 ditiadakan, kata Guru SMP Katolik Palangka Raya Hertiani, Jumat.
"Para siswa akan kembali masuk sekolah, Senin (19/10) pada pukul 07.00 wib. mengantisipasi ketertinggalan materi pelajaran, para guru telah memberikan tugas kepada siswa," kata Hertiani.
Menurut perempuan lulusan Universitas Palangka Raya ini, kabut asap selalu terjadi setiap tahun di Provinsi Kalimantan Tengah, namun sekarang ini merupakan yang terpanjang dan terparah.
Dia pun berharap Pemerintah melakukan tindakan cepat menanggulangi kabut asap ini, dan menindaktegas pelaku pembakar lahan agar tidak terjadi lagi di tahun yang akan datang.
"Kasihan para siswa menjadi terganggu dan tertinggal materi pelajaran akibat kabut asap. Libur kali ini kan yang kelima kalinya terpaksa dilakukan. Tolong segera dihentikanlah," kata Hertiani.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya sudah meliburkan sekolah sejak 10-16 September 2015, diperpanjang lagi 17-23 September 2015, dilanjutkan 25 September sampai 2 Oktober, memperpanjang lagi dari 3-6 Oktober, dan kembali meliburkan para siswa dari 16-17 oktober 2015.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya, Norma Hikmah, mengatakan, memperpanjang libur tersebut telah dikoordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dan wakil wali kota.
Keputusan ini terpaksa dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak buruk kabut asap terhadap peserta didik, khususnya di Palangka Raya. Jangan sampai peserta didik sakit karena kabut asap
Pewarta: Jaya Manurung
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: