"Alasan mereka karena operasional. Jadi, selama Oktober tahun ini Sriwijaya putuskan tidak terbang," ujar Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II, Hasnan Siregar, di Pekanbaru, Jumat.
Sriwijaya Air pernah kembali menerbangi rute Jakarta-Pekanbaru menggunakan armada pesawat Boeing B 737-800NG berkapasitas 176 penumpang pada Jumat (10/7), setelah sebelumnya menghentikan rute tersebut selama satu tahun lebih.
Informasi bahwa Sriwijaya Air tidak lagi terbang di rute itu selama Oktober 2015 ini, kata Siregar, telah disampaikan pada mereka.
Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan banyak maskapai membatalkan penerbangan terutama tujuan Pekanbaru dan ditambah sepi pemakai jasa penerbangan.
"Seperti kemarin, ada 28 penerbangan dibatalkan dengan alasan operasional. Bisa saja karena penumpang yang sedikit. Namun untuk Sriwijaya Air, mereka akan beroperasi pada 1 November mendatang," katanya.
Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional SSK II, Hasturman Yunus, mengatakan, pada 5 Maret 2014, Sriwijaya Air pernah juga secara resmi menghentikan tiga rute penerbangan di Pekanbaru yang mereka layani setiap hari masing-masing satu kali.
"Ketiga rute penerbangan itu, yakni Jakarta-Pekanbaru, Medan-Pekanbaru dan Batam-Pekanbaru. Masing-masing penerbangan dilayani dengan gunakan pesawat Boeing 737-300/400 berkapasitas 100 lebih kursi," kata dia.
Setiap hari di waktu normal tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan aktivitas mendarat dan lepas landas melalui Bandara Internasional SSK II Pekanbaru dengan jumlah penumpang capai 8.000 orang.
Aktivitas penerbangan itu dari dan menuju Bandara Internasional SSK II itu dilayani 11 maskapai, baik rute domestik dan internasional, yaitu Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air, dan Malindo Air.