Jakarta (ANTARA News) - Indonesia optimis penandatanganan perjanjian bilateral antara RI-Uni Eropa (UE) dapat dilakukan dalam waktu dekat, karena tidak melihat adanya hal-hal yang dapat menghambat tercapainya kesepakatan. Pernyataan itu tertuang dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri (Deplu) di Jakarta, Kamis, mengenai rencana pertemuan antara Menlu Hassan Wirajuda dan pejabat UE di Brussels, Belgia, 1-2 Febuari 2007. Selama di Brussels, Menlu akan melakukan pertemuan dengan pejabat UE, yaitu dengan Komisaris Benita Ferrero-Waldner dan Javier Solana yang keduanya mempunyai perhatian besar terhadap perkembangan di Indonesia, kata Juru Bicara Deplu Kristiarto Legowo. Hal-hal yang akan dibahas dengan Komisaris Ferrero-Waldner antara lain mengenai upaya bersama dalam meningkatkan kerja sama RI-UE, termasuk langkah-langkah untuk memperkuat landasan hukum kerja sama dan kemitraan bilateral RI-UE agar di masa mendatang dapat lebih kokoh dan komprehensif. Hubungan RI-UE terus menunjukkan peningkatan, dan hal ini terlihat dalam frekuensi pertemuan antara pejabat kedua pihak. Pertemuan terakhir antara Menlu RI dengan Komisaris Ferrero-Waldner adalah dalam kesempatan KTT ASEM di Helsinki, 11 September 2006. Sementara itu, pertemuan dengan Solana, selain merupakan kunjungan balasan terhadap kunjungan Solana ke Indonesia, 21-23 April 2006, juga merupakan kesempatan untuk mengadakan saling tukar pikiran tentang berbagai isu yang menjadi perhatian kedua belah pihak. Dalam kerangka bilateral, kedua pihak akan membahas kerja sama RI-UE di bidang keamanan, khususnya kegiatan kontra-terorisme, termasuk upaya memperkuat kapasitas para penegak hukum Indonesia. Selain itu, dalam kerangka multilateral, sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia mengamati dengan penuh perhatian peningkatan peran UE dalam berbagai upaya untuk menciptakan perdamaian dan keamanan internasional sejalan dengan perluasan anggotanya. Dalam kaitan itu, Indonesia menilai penting peran Solana sebagai wakil tinggi UE dalam upaya penyelesaian damai konflik Palestina-Israel. Pada lawatannya ke Brussels, Menlu Wirajuda juga didampingi Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. (*)