Samarinda (ANTARA News) - Asap--dari kebakaran hutan dan lahan--yang semakin pekat menyelimuti Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda saat dihubungi menyebut kabut asap saat ini merupakan yang terparah sejak Agustus 2015.

"Kabut asap yang menyelimuti Kota Samarinda hari ini (Kamis) terparah sejak Agustus 2015," ungkap Sutrisno.

Tingkat kepekatan kabut asap sejak pagi hingga Kamis sore, kata Sutrisno, terus bertambah.

Berdasarkan alat pemantau Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik BMKG, pada Kamis sore konsentrasi partikulat PM10 mencapai 187, 9 mikrogram per meter kubik.

"Tingkat kepekatan kabut asap hari ini sudah masuk level waspada dan kemungkinan aksn terus bertambah," kata Sutrisno.

Akibat kabut asap yang semakin pekat lanjut Sutrisno, jarak pandang di Wilayah Kota Samarinda juga bertambah pendek yakni hanya berkisar 500 sampai 800 meter.

Sementara berdasarkan citra Satelit Terra Agua BMKG per 15 Oktober 2015, titik panas di wilayah Kaltim mencapai 537 titik.

Terbanyak terdeteksi di wilayah Kabuapten Kutai Kartanegara yang mencapai 223 titik panas, kemudian di Kabupaten Paser sebanyak 131 titik panas dan sebanyak 126 titik panas terdeteksi di Kabuapten Kutai Timur.

Sebanyak 25 titik panas juga terpantau di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, 20 titik panas terdeteksi di Kabupaten Kutai Barat, delapan titik panas di Kabupaten Berau serta tiga titik panas terpantau di Kota Balikpapan.

"Hari ini (Kamis), satu titik panas juga terpantau di Kota Samarinda, tepatnya di Kecamatan Palaran. Kondisi hari ini memang terparah, baik jarak pandang, tingkat kepekatan asap maupun jumlah titik panas sejak Agustus 2015," ujar Sutrisno.

Sejak Kamis pagi hingga sore lanjut Sutrisno, tidak ada aktivitas penerbangan ke pedalaman Kaltim di Bandara Temindung Samarinda.