Shanghai (ANTARA News) - Novak Djokovic pada Rabu mengatakan, mematahkan rekor Roger Federer yang meraih 17 gelar juara Grand Slam menjadi salah satu motivasi utama saat ia menatap untuk memperpanjang dominasinya sebagai petenis papan atas dunia.
Petenis nomor satu dunia itu mengatakan kemenangan Federer itu tidak lagi menjadi pertanyaan setelah dalam kurun waktu satu tahun petenis asal Serbia itu berhasil menembus empat final Grand Slam dan memenangkan tiga diantaranya, sehingga total menjuarai 10 Grand Slam, lapor AFP.
"Tidak ada yang mustahil. Saya memiliki semacam pola pikir. Saya tahu bahwa itu masih merupakan jalan panjang untuk memecahkan rekornya," ujar Djokovic, 28, di turnamen Masters Shanghai, setelah mengalahkan Martin Klizan 6-2, 6-1.
"Tetapi orang-orang bahkan menyebutkan dan berbicara tentang hal itu, jelas itu menyanjung saya.
Saya merasa terhormat mendapat pujian tersebut.
"Tapi, Anda tahu, itu salah satu hal yang memotivasi saya untuk berlanjut, Tentu saja saya suka olahraga ini. Saya merasa seperti ada banyak lagi tahun depan."
Rekor Pete Sampras yang mendapat 14 gelar juara Grand Slam bertahan selama tujuh tahun sebelum Federer melampaui pada tahun 2009, dan dalam usia 34 tahun semakin dekat untuk memperpanjang rekornya 17 kali juara ketika ia masuk final tahun ini di Wimbledon dan AS Terbuka.
"Mudah-mudahan jika saya mampu mempertahankan tingkat dedikasi dan kinerja, cara saya bermain tenis, saya pikir saya memiliki kesempatan yang baik untuk bersaing meraih trofi pada setiap Grand Slam di masa depan," kata Djokovic.
"Tapi, sekali lagi, saya di puncak kemampuan saya sekarang. Hanya tergantung seberapa jauh dan berapa lama saya bisa bertahan. Saya tidak bisa memprediksi apa-apa. Tapi saya sudah mencapai banyak sejauh ini di karirku. Saya merasa seperti ada lebih banyak lagi untuk diraih."
(Uu.D011)
Djokovic: mematahkan rekor Federer bukan hal mustahil
14 Oktober 2015 22:00 WIB
Novak Djokovic untuk ketiganya mengangkat trofi Wimbledon setelah menaklukkan Roger Federer pada final turnamen Grand Slam ini edisi 2015 (Reuters)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: