"Kami berharap Tahun Baru Islam 1437 Hijriah ini menjadi momentum bagi ummat muslim di Aceh Barat untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai sosial dan menjaga perdamaian dan kerukunan, baik sesama muslim maupun antar agama lainnya," katanya, di Meulaboh, Rabu.
Hal itu disampaikan dalam diskusi sekaligus silaturahmi bersama sejumlah awak media di Aceh Barat yang turut dihadiri sejumlah aparatur pemerintahan setempat, di kediaman pribadinya.
Pada sisi lain, Rabu pagi ini terjadi konflik bernuansa SARA di Kabupaten Aceh Singkil yang menewaskan dua orang, empat terluka serius, dan eksodus ribuan umat minoritas dari sana menuju Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Salah satu pesan Alaidinsyah, "Jangan suka mengurusi agama orang lain maupun kepercayaan orang lain karena Islam juga mengajarkan ummatnya untuk mengamalkan ajaran sesuai perintah dalam Al-Quran, Lakum Dinukum Waliyadin, (bagimu agamamu bagiku agamaku)."
Kata dia, umat Islam diharapkan terus saling menjaga dan apabila menemukan hal-hal yang memicu permasalahan hendaknya disikapi secara baik, apalagi di kawasan itu telah terbentuk Forum Komunikasi Ummat Beragama (FKUB).
"Ada rencana kami akan memanggil semua tokoh lintas agama dan lintas SKPK termasuk Kementerian Agama. Pasca kejadian di Kabupaten Aceh Singkil kondisi kita di Aceh Barat masih sangat kondusif. Saya dengan kepala Polres, komandan Kodim terus berkomunikasi," kata dia.