Sunan Kalijaga: program bela negara patut diapresiasi
14 Oktober 2015 10:28 WIB
Puluhan karyawan PT BNI saat mengikuti materi dalam pelatihan bela negara oleh Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan, di Sentul, Jawa Barat, Sabtu. Mereka diberi berbagai materi berujung memupuk rasa cinta Tanah Air. (www.antaranews.com/Ade P Marboen)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Forum Bela Negara, Sunan Kalijaga menegaskan pihaknya memberikan apresiasi dan siap mendukung program Bela Negara bagi setiap warga negara berusia 50 tahun ke bawah.
"Kami jelas mendukung program Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu untuk membangun negara yang kuat," kata Sunan di Jakarta, Rabu.
Sunan mengatakan target sasaran Forum Bela Negara yaitu para generasi muda harus mempunyai jiwa Bela Negara tak terkecuali dari kalangan artis-artis muda. "Saya beserta jajaran siap menjalankan program sosialisasi Bela Negara terus menerus," katanya.
Sunan dalam keterangan tertulisnya lebih lanjut mengatakan Forum tersebut di bawah naungan langsung Potensi Pertahanan Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan RI Laksamana Pertama M. Faizal, dengan terus menerus mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang pentingnya Bela Negara.
Forum Bela Negara Republik Indonesia yang dipimpin oleh Laksamana Muda TNI Prof. Dr. Setyo Harnowo beserta jajaran dari berbagai unsur institusi dan elemen lapisan masyarakat saat ini sudah terbentuk di 33 perwakilan Provinsi serta Kota / Kabupaten.
Sehingga dalam menjalani program pemerintah pusat Presiden Jokowi melalui Kementerian Pertahanan akan bersinergi dengan para pemimpin pemangku kepentingan di daerah masing-masing.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan berencana membentuk kader bela negara sebanyak 100 juta orang dalam 10 tahun untuk mengantisipasi serangan ideologi dari pihak dalam maupun luar.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan kader bela negara itu disiapkan mengingat permasalahan bangsa yang semakin banyak mulai dari serangan ideologi yang menghancurkan bangsa serta hal-hal yang membuat rasa cinta tanah air para generasi muda luntur.
Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Laksamana Pertama M Faizal mengatakan program bela Negara bagi setiap warga negara berusia 50 tahun ke bawah wajib ikut program itu, yang nantinya selama satu bulan akan digembleng pelatihan fisik dan psikis di markas tentara.
"Dalam Bela Negara tersebut akan dilaksanakan Rindam atau batalyon, yang kerja sama dengan kepala daerah dan TNI setempat dan tinggal di asrama," katanya.
Ditambahkan, program pelatihannya sudah membuat secara matang standardisasinya. Kami sudah buat standardisasi kurikulum, sudah digodok dan dirapatkan oleh kementerian lainnya. Ini akan dipakai untuk seterusnya di seluruh Indonesia.
"Bentuk pendidikannya, fisik harus siap sehat, kuat, dengan berlatih; psikis adalah mental," katanya.
"Kami jelas mendukung program Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu untuk membangun negara yang kuat," kata Sunan di Jakarta, Rabu.
Sunan mengatakan target sasaran Forum Bela Negara yaitu para generasi muda harus mempunyai jiwa Bela Negara tak terkecuali dari kalangan artis-artis muda. "Saya beserta jajaran siap menjalankan program sosialisasi Bela Negara terus menerus," katanya.
Sunan dalam keterangan tertulisnya lebih lanjut mengatakan Forum tersebut di bawah naungan langsung Potensi Pertahanan Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan RI Laksamana Pertama M. Faizal, dengan terus menerus mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang pentingnya Bela Negara.
Forum Bela Negara Republik Indonesia yang dipimpin oleh Laksamana Muda TNI Prof. Dr. Setyo Harnowo beserta jajaran dari berbagai unsur institusi dan elemen lapisan masyarakat saat ini sudah terbentuk di 33 perwakilan Provinsi serta Kota / Kabupaten.
Sehingga dalam menjalani program pemerintah pusat Presiden Jokowi melalui Kementerian Pertahanan akan bersinergi dengan para pemimpin pemangku kepentingan di daerah masing-masing.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan berencana membentuk kader bela negara sebanyak 100 juta orang dalam 10 tahun untuk mengantisipasi serangan ideologi dari pihak dalam maupun luar.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan kader bela negara itu disiapkan mengingat permasalahan bangsa yang semakin banyak mulai dari serangan ideologi yang menghancurkan bangsa serta hal-hal yang membuat rasa cinta tanah air para generasi muda luntur.
Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Laksamana Pertama M Faizal mengatakan program bela Negara bagi setiap warga negara berusia 50 tahun ke bawah wajib ikut program itu, yang nantinya selama satu bulan akan digembleng pelatihan fisik dan psikis di markas tentara.
"Dalam Bela Negara tersebut akan dilaksanakan Rindam atau batalyon, yang kerja sama dengan kepala daerah dan TNI setempat dan tinggal di asrama," katanya.
Ditambahkan, program pelatihannya sudah membuat secara matang standardisasinya. Kami sudah buat standardisasi kurikulum, sudah digodok dan dirapatkan oleh kementerian lainnya. Ini akan dipakai untuk seterusnya di seluruh Indonesia.
"Bentuk pendidikannya, fisik harus siap sehat, kuat, dengan berlatih; psikis adalah mental," katanya.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: