Jeddah (ANTARA News) - Keluarga korban tragedi Mina bisa menziarahi makam anggota mereka yang meninggal dalam peristiwa yang terjadi pada tanggal 24 September 2015.

"Kami memiliki catatan yang lengkap dari pihak Al Muashim (pemulasaran mayat), tidak hanya nomor jenazah, tapi juga nomor makam," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat di Jeddah, Arab Saudi, Selasa.

Hal itu sengaja dilakukan, kata dia, agar bila ada keluarga dari jamaah yang meninggal dalam peristiwa Mina ingin ziarah bisa langsung ke makam di sisi kanan, pemulasaran mayat Al Muashim, Mekkah.

"Jika ada kesempatan keluarga berhaji atau umrah dan ingin ziarah, mereka bisa catat nomor makamnya, agar mereka tidak putus ikatan terhadap keluarga yang jadi korban Mina," kata Arsyad sebelum bersama Konjen RI Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra melepas keberangkatan Tim DVI Mabes Polri kembali ke Tanah Air.

Sampai Selasa pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berhasil mengidentifikasi 127 jamaah Indonesia yang menjadi korban peristiwa Mina.

Mereka terdiri dari 122 jamaah yang berangkat dari Tanah Air dan lima jamaah yang merupakan WNI mukimin di Arab Saudi.

"Masih ada dua jamaah yang dilaporkan hilang belum kami temukan. Besar harapan kami mereka masih hidup," ujar Arsyad.

Diakuinya, tim perlindungan jamaah Daker Mekkah sebenarnya telah menemukan dua jenazah yang memiliki kemiripan dengan jamaah Indonesia yang dicari, namun setelah ditelusuri secara seksama melalui dokumen yang ada di Al Muashim, ternyata keduanya warganegara China.

"Kami harus yakin betul sebelum informasi (kematian jamaah) disampaikan, agar valid dan bernilai," kata Arsyad.

Lebih jauh ia mengatakan pencarian dan pengidentifikasian jenazah korban Mina merupakan tugas yang berat. Namun berkat kerja sama PPIH dengan tim Kesehatan, dan KJRI, serta kemudian datang bantuan dari Tim DVI, maka tugas tersebut dapat dikerjakan dengan baik.

"Kami berharap dalam jangka waktu yang ada bisa teridentifikasi semua (jamaah yang hilang), mengingat pada 16 Oktober PPIH Arab Saudi Daker Mekkah akan berhenti operasi," katanya.


Lanjut

Konjen RI di Jeddah, Dharmakirty Syailendra Putra, mengatakan kendati Daker Mekkah berhenti operasi dan jamaah belum ditemukan, maka pihaknya akan melanjutkan pencarian tersebut.

"Itu menjadi bagian dari tugas kami melakukan perlindungan terhadap warga negara Indonesia," katanya.

Selain itu, ia juga membantah adanya pemberitaan yang menyatakan ada korban Mina yang dimakamkan sebelum diidentifikasi lebih dulu.

"Seluruh korban Mina yang wafat baik dari ONH dan WNI, mereka sudah dikuburkan dan semua sudah teridentifikasi (oleh otoritas Arab Saudi)," katanya.

Data mengenai jenazah tersebut ada di pemulasaran mayat.

Dharmakirty juga mengatakan pada musim haji mendatang akan dibentuk tim khusus menangani situasi krisis seperti tragedi Mina itu.