Eurocham tanggapi positif paket deregulasi
Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan BAmbang S. Brojonegoro (kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kanan) serta jajaran Kabinet Kerja bidang Ekonomi mengumumkan paket kebijakan untuk mengatasi pelemahan ekonomi global di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9). Paket kebijakan tersebut antara lain mengembangkan ekonomi makro yang kondusif bersama Bank Indonesia dan OJK, menggerakkan ekonomi nasional (deregulasi, debirokratisasi, insentif fiskal), melindungi masyarakat berpendapatan rendah serta menggerakkan ekonomi pedesaan. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan, penilaian positif dari asosiasi asing tersebut juga terkait aspek keterbukaan informasi yang disampaikan oleh pemerintah.
"Jadi mereka mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk merangkul dunia usaha, termasuk langkah kita membuka desk khusus investasi," katanya.
BKPM akan terus menggalang kerja sama dengan lembaga-lembaga strategis dan asosiasi bisnis untuk mendukung kegiatan-kegiatan pemerintah dalam mengawal minat investasi.
"Mitra strategis ini penting untuk terus dijaga karena semangatnya sama-sama memfasilitasi perusahaan Eropa tersebut untuk merealisasikan minat penanaman modal di Indonesia," katanya.
Chairman EuroCham Ulf Backlund menuturkan, selain mengapresiasi paket kebijakan deregulasi, pihaknya juga menyampaikan beberapa peraturan yang dapat diperbaiki untuk lebih memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
"Beberapa peraturan tersebut diantaranya terkait dengan regulasi mengenai tenaga kerja, standarisasi dan peraturan mengenai sertififikasi halal," ujarnya.
Menurut Backlund, adanya perbaikan di regulasi-regulasi tersebut diharapkan dapat memberikan kepastian dan keyakinan bagi investor untuk masuk menanamkan modal ke Indonesia.
"Kami yakin dengan kontribusi kurang lebih 13,19 persen dari total realisasi investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke Indonesia tahun 2014 yang berasal dari Uni Eropa, membuat UE merupakan sumber investasi terbesar ke Indonesia setelah ASEAN," katanya.
EuroCham merupakan lembaga swadaya masyarakat yang khusus menangani investasi negara-negara Uni Eropa, khususnya yang terkait dengan kebijakan pemerintah dan advokasi.
Adapun Eropa merupakan penyumbang investor global ketiga ke Indonesia. BKPM mencatat, FDI di luar sektor migas dan keuangan dari Eropa meningkat 35 persen per tahun selama lima tahun terakhir dari 1,3 miliar dolar AS pada tahun 2010 menjadi 3,9 miliar dolar AS pada tahun 2014.
Sementara hingga Semester I 2015, tercatat realisasi investasi dari Eropa mencapai 1,2 miliar dolar AS.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015