Kemenpar bantu Festival Tabot Bengkulu
13 Oktober 2015 22:10 WIB
ilustrasi Doa Tahun Baru Islam Kediri Ribuan warga dan santri dari sejumlah pondok pesantren di wilayah Kediri membaca doa dan zikir di halaman Masjid Agung Kediri, Jawa Timur, Senin (4/11) petang. Doa dan zikir tersebut untuk menyambut Tahun Baru Hijriah,1 Muharram 1435. (ANTARA FOTO/Rudi Mulya) ()
Bengkulu (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata siap membantu promosi Festival Tabot Bengkulu sebagai agenda tahunan berisi festival seni dan budaya yang digelar selama 10 hari untuk meriahkan Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah.
Deputi Pengembangan dan Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata, Esti Reko Astuti saat menyampaikan sambutan pada pembukaan festival, Selasa mengatakan promosi berperan penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Bengkulu.
"Kami siap membantu promosi kegiatan ini festival ini untuk mendukung destinasi pariwisata di Bengkulu," katanya.
Ia mengatakan kegiatan kebudayaan berbalut religi dari Bengkulu ini perlu dilestarikan. Selain pelestarian juga pemanfaatan sebagai daya tarik wisata ke Bengkulu.
Esti mengatakan panitia festival perlu mengangkat nilai kelokalan sehingga menarik bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) lanjut Esti, tercatat jumlah wisatawan asing ke Provinsi Bengkulu pada 2014 sebanyak 900 orang dan wisatawan nusantara mencapai 300 ribu orang.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan festival tabot yang digelar setiap tahun yang berlangsung dari 1 Muharam hingga 10 Muharam menjadi identitas Bengkulu dan sudah didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda asal Bengkulu.
"Karena sudah menjadi identitas maka kewajiban kita bersama-sama untuk melestarikannya," katanya.
Festival yang digelar selama 10 hari yakni 14 hingga 23 Oktober 2015 tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Bengkulu.
Selain menggelar ritual Tabot yang digelar Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu, festival selama 10 hari itu juga akan diisi berbagai lomba antara lain lomba rebana, lomba tari kreasi daerah dan lomba musik dol tingkat SD.
Festival Tabot digelar untuk merayakan Tahun Baru Muharam serta memperingati kepahlawanan cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein di Padang Karbala.
Deputi Pengembangan dan Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata, Esti Reko Astuti saat menyampaikan sambutan pada pembukaan festival, Selasa mengatakan promosi berperan penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Bengkulu.
"Kami siap membantu promosi kegiatan ini festival ini untuk mendukung destinasi pariwisata di Bengkulu," katanya.
Ia mengatakan kegiatan kebudayaan berbalut religi dari Bengkulu ini perlu dilestarikan. Selain pelestarian juga pemanfaatan sebagai daya tarik wisata ke Bengkulu.
Esti mengatakan panitia festival perlu mengangkat nilai kelokalan sehingga menarik bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) lanjut Esti, tercatat jumlah wisatawan asing ke Provinsi Bengkulu pada 2014 sebanyak 900 orang dan wisatawan nusantara mencapai 300 ribu orang.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan festival tabot yang digelar setiap tahun yang berlangsung dari 1 Muharam hingga 10 Muharam menjadi identitas Bengkulu dan sudah didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda asal Bengkulu.
"Karena sudah menjadi identitas maka kewajiban kita bersama-sama untuk melestarikannya," katanya.
Festival yang digelar selama 10 hari yakni 14 hingga 23 Oktober 2015 tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Bengkulu.
Selain menggelar ritual Tabot yang digelar Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu, festival selama 10 hari itu juga akan diisi berbagai lomba antara lain lomba rebana, lomba tari kreasi daerah dan lomba musik dol tingkat SD.
Festival Tabot digelar untuk merayakan Tahun Baru Muharam serta memperingati kepahlawanan cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein di Padang Karbala.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: