Madiun (ANTARA News) - Sebanyak 1.600 petugas gabungan dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah akan disiagakan untuk mengamankan kegiatan tahunan para pesilat pada "Suroan" atau perayaan tahun baru Islam 1 Muharam 1437 Hijriah.

Kegiatan Suroan tersebut akan dilakukan mulai malam tahun baru Islam 1 Muharam 1437 Hijriah yang jatuh pada tanggal 13 Oktober dan tahun baru Islam 1 Muharam 1437 Hijriah pada tanggal 14 Oktober 2015.

"Penjagaan akan diperketat dengan melibatkan petugas gabungan dari TNI dan Polri. Selain itu, tiap-tiap kota /kabupaten melakukan penyekatan para pendukung PSH Terate yang akan memasuki Madiun kota akan dikembalikan ke daerahnya," ujar Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Yulianto seusai melakukan gelar pasukan pengamanan kegiatan tahun baru islam 1437 Hijriah di kawasan mapolres setempat, Selasa.

Menurut dia, dalam pengamanan nanti, pihaknya juga akan melibatkan personel dari polres jajaran, seperti Polres Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Polres Nganjuk. Hal itu agar kegiatan yang melibatkan massa besar dari wilayah luar tidak masuk ke Kota Madiun.

Adapun sasaran pengamanan selain fokus pada penghalauan konvoi yang akan masuk Kota Madiun, kepolisian juga mengantisipasi adanya peserta yang membawa minuman keras, senjata tajam, dan pelanggaran dalam berkendara.

Seperti tidak memakai helm, tidak menyalakan lampu pada siang hari, tidak lengkap surat-surat kendaraan, knalpot berisik (brong), dan pelanggaran lalu lintas lainnya.

Sementara, Ketua Paguyuban Pencak Silat Madiun, KRAT Tarmadji Boedi Harsono, mengimbau kepada para anggota perguruan pencak silat di Madiun dan sekitarnya untuk ikut menjaga keamanan saat perayaan tahun baru Islam.

"Tahun baru Islam atau bulan Suro itu merupakan bulan yang penuh berkah. Sudah sepatutnya pesilat mengisinya dengan banyak tirakat bukan tawuran. Saya minta para pesilat jangan bentrok. Semua aturan dan larangan dari petugas keamanan itu bertujuan untuk perayaan tahun baru Islam berjalan aman," ungkap Tarmadji.

Seperti diketahui, terdapat sebanyak 11 perguruan pencak silat yang berpusat di wilayah Madiun. Mereka telah tergabung dalam Paguyuban Pencak Silat Madiun dan setiap tahun baru Islam 1 Muharam selalu melakukan tradisi masing-masing perguruan yang rawan konflik.

Adapun, anggota dari 11 perguruan pencak silat tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Madiun, namun juga dari daerah lain di sekitar Madiun.