DPR nilai realitis 100 juta orang untuk program bela negara
13 Oktober 2015 09:50 WIB
ilustrasi - Peserta pendidikan bela negara memasang baret ketika pembaretan dan pemasangan brevet pada upacara penutupan pendidikan pendahuluan bela negara di Kawasan Monas Jakarta, Kamis (25/9/2015) (arsip/ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Supiyadin Aries Saputra menyatakan target Kementerian Pertahanan yang mencanangkan program bela negara bagi 100 juta warga negara Indonesia yang berusia di bawah 50 tahun adalah realistis.
"Memang cukup (target 100 juta) karena ini membangun nasionalisme. Di tengah situasi moral generasi muda, hancur karena narkoba, kriminal, degradasi moral, ini adalah wadah (bela negara) betapa pentingnya bagi mereka, kesadaran mereka tentang kebangsaan, betapa pentingnya cinta tanah air," kata Supiyadin di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Rekruitmen uji coba pemerintah dalam latihan bela negara pada Oktober ini adalah 4.500 peserta, berasal dari 45 kabupaten dengan 100 peserta dari masing-masing kabupaten. Angka ini, sambung Aries, bisa terealisasi apalagi jumlah penduduk di Pulau Jawa sangat memungkinkan.
"Kalau di luar Pulau Jawa 1 juta (penduduk) satu kabupaten kita ambil 100 orang. Itu pendaftarannya pasti lewat sukarela dan itu pasti lebih jumlahnya. Saya sudah pengalamanlah jadi Pangdam, kita minta sekian karena itu ada mewakili mahasiswa, siswa SMA, masyarakat umum, pemuda, mewakili pekerja ada, kita hanya ambil 100 orang," kata purnaworawan TNI itu.
Soal lokasi maupun fasilitas latihan, menurut Aries, sangat memadai. TNI mempunyai basis-basis latihan yang tersebar hampir diseluruh Indonesia.
"Kan tempatnya bukan di lembaga pendidikan, di batalion. Asrama (TNI) kita lengkap, ada batalion, rindam dan itu tidak menyusahkan. Kalau nampung segitu gak ada masalah. Intinya kita tangkap substansinya," kata politisi Partai NasDem itu.
"Memang cukup (target 100 juta) karena ini membangun nasionalisme. Di tengah situasi moral generasi muda, hancur karena narkoba, kriminal, degradasi moral, ini adalah wadah (bela negara) betapa pentingnya bagi mereka, kesadaran mereka tentang kebangsaan, betapa pentingnya cinta tanah air," kata Supiyadin di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Rekruitmen uji coba pemerintah dalam latihan bela negara pada Oktober ini adalah 4.500 peserta, berasal dari 45 kabupaten dengan 100 peserta dari masing-masing kabupaten. Angka ini, sambung Aries, bisa terealisasi apalagi jumlah penduduk di Pulau Jawa sangat memungkinkan.
"Kalau di luar Pulau Jawa 1 juta (penduduk) satu kabupaten kita ambil 100 orang. Itu pendaftarannya pasti lewat sukarela dan itu pasti lebih jumlahnya. Saya sudah pengalamanlah jadi Pangdam, kita minta sekian karena itu ada mewakili mahasiswa, siswa SMA, masyarakat umum, pemuda, mewakili pekerja ada, kita hanya ambil 100 orang," kata purnaworawan TNI itu.
Soal lokasi maupun fasilitas latihan, menurut Aries, sangat memadai. TNI mempunyai basis-basis latihan yang tersebar hampir diseluruh Indonesia.
"Kan tempatnya bukan di lembaga pendidikan, di batalion. Asrama (TNI) kita lengkap, ada batalion, rindam dan itu tidak menyusahkan. Kalau nampung segitu gak ada masalah. Intinya kita tangkap substansinya," kata politisi Partai NasDem itu.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: