Solo (ANTARA News)- Museum Radya Pustaka di Solo, Jawa Tengah, memamerkan koleksi naskah kunonya ke publik selama sebulan penuh mulai 14 Oktober hingga 14 November.

Ketua Komite Museum Radya Pustaka ST Wiyono, Selasa, mengatakan museum akan memamerkan delapan naskah kuno yakni Serat Yusuf, Qu'ran Jawi, Serat Kapel Adam, Serat Nitimani, Serat Nawawi, Suluk Syatariah, Cariyos Dajjal, serta Serat Pandhito Raib.

Naskah-naskah kuno itu ditulis dengan aksara Jawa Carik pada lembar dhaluwang.

"Naskah itu ditulis dengan tangan oleh para jenius di masanya, yakni antara abad 17 hingga 19 Masehi. Isi dari naskah kuno ini tidak ternilai, karena selain umurnya yang sangat tua, isinya pun memiliki banyak makna. Karena orang dulu sebelum menulis serat pasti bertapa lebih dahulu," katanya.

Dia mengatakan siapa pun boleh mempelajari naskah-naskah kuno itu menggunakan versi digital atau naskah yang sudah ditulis ulang dengan huruf latin.

"Di museum sejumlah naskah sudah di-digitalisasi dan ditulis ulang dalam huruf latin, baik Indonesia maupun Inggris, sehingga bisa dipelajari atau dibaca tanpa merusak naskah yang asli", katanya.

Ia mengatakan pameran naskah kuno tersebut merupakan bagian dari kegiatan Sura Bulan Kebudayaan, yang digelar selama bulan Sura, awal tahun dalam penanggalan Jawa.

Sura Bulan Kebudayaan meliputi beragam kegiatan. Selain pameran, kegiatan yang diawali dengan tumpengan dan ritual jenang suran itu juga akan menyuguhkan pentas kesenian tradisional seperti ketoprak dan teater tari serta orasi kebudayaan, lokakarya, dan penyucian tosan aji koleksi museum.