Ranai, Natuna (ANTARA News) - Pembangunan pelabuhan perikanan terpadu di Selat Lampa, Kabupaten Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau ditargetkan selesai dan dapat beroperasi pada pertengahan tahun depan, kata plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Syarief Widjaja.

"Suatu pelabuhan perikanan harus memiliki serangkaian sarana agar bisa beroperasi," kata Syarief yang juga Sekjen KKP dalam kunjungannya selama tiga hari ke sejumlah pulau di kawasan perbatasan dengan Laut China Selatan di Ranai, Kepulauan Natuna, Senin.

Ia mengatakan, setelah membangun dermaga pihaknya juga akan membangun tempat pengisian bahan bakar, pengolahan air bersih, tempat penyimpanan dingin (cold storage), pasar ikan dan sarana pendukung lainnya.

"PLN telah menyanggupi menambah kapasitas listrik 3 MW. Selain itu kami telah berkoordinasi dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat untuk membangun rumah singgah untuk para nelayan dari luar Natuna dalam rangka mengajak mereka berperan di sini," katanya.

Selain pembangunan di Selat Lampa di pulau terbesar (Bunguran), ujar dia, pelabuhan ini juga diperkuat oleh pulau-pulau lainnya, misalnya di Pulau Sabang Mawang dan Sabang Mawang Barat sebagai sentra rumput laut dan Pulau Sedanau sebagai tempat budidaya ikan Napoleon, ikan lokal Natuna.

Kepulauan Natuna, menurut dia, juga memiliki potensi besar menjadi pelabuhan samudera yang akan dilengkapi dengan perangkat kelembagaan seperti syahbandar, perizinan, sistem online dengan Jakarta dan pelabuhan lainnya, bea cukai, karantina dan lain-lain.

"Tapi itu bertahap. Sekarang ini yang penting pelabuhan di Selat Lampa bisa beroperasi sebagai pelabuhan perikanan pantai," katanya.

KKP juga akan menyediakan 4.000 kapal 5-10 GT per tahun untuk kelompok-kelompok nelayan di Indonesia mulai tahun depan selama empat tahun dan Natuna mendapat 20 unit, katanya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Natuna Hardinansyah mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 5 ha lahan yang ditingkatkan menjadi 20 ha dan akan mampu menampung sampai 50 kapal di atas 30 GT.

"Kami juga menyambut baik adanya program transmigrasi nelayan ke sini dan telah menyiapkan lahan untuk pemukiman mereka," katanya.

Berdasarkan data pemerintah daerah, produksi ikan mencapai 48,75 ton per tahun. Perikanan tangkap mencapai 47,34 ton per tahun dan perikanan budidaya 733 ton per tahun.